Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengungkapkan telah menyalurkan dividen sebesar Rp 23 triliun ke Danantara hingga September 2025.
Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza mengatakan, dividen tersebut merupakan yang terbesar yang diberikan kepada Danantara, menunjukkan komitmen Pertamina untuk tetap memberikan nilai tambah bagi negara, sekaligus menjaga keberlanjutan bisnis di tengah tekanan global.
“Pertamina memberikan dividen terbesar untuk Danantara dengan total Rp 42,1 triliun atas kinerja tahun buku 2024, di mana sampai September 2025 ini sudah disetorkan Rp 23 triliun,” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Senin (17/11/2025).
Baca Juga: Direktur Utama Pertamina Beri Sejumlah Catatan terhadap RUU Migas
Pertamina memproyeksikan laba bersih 2025 mencapai US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 54 triliun.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyampaikan sejumlah indikator utama perusahaan masih berada dalam tren positif kendati tekanan ekonomi global meningkat.
"Meskipun tekanan makro ekonomi global cukup menantang beberapa indikator utama Pertamina tetap mampu mempertahankan stabilitas kinerja melalui efisiensi, respons cepat, dan continuous improvement di seluruh lini operasi sehingga stabilitas kinerja keuangan dan operasional tetap dalam tren positif," kata Simon.
Pertamina membidik pendapatan sebesar US$ 68,7 miliar atau Rp 1.127 triliun pada tahun 2025. Per 30 September 2025, kontribusi kepada negara sudah mencapai Rp 262 triliun, yang berasal dari pajak, PNBP, dan dividen.
Dari sisi operasional, Pertamina menargetkan produksi migas tetap pada kisaran 1 juta BOEPD, dengan yield kilang sekitar 84%. Tantangan eksternal seperti melemahnya harga minyak (ICP), kenaikan biaya migas dan solar, serta pelemahan rupiah membuat perusahaan memperketat efisiensi.
Baca Juga: Pertamina Proyeksikan Laba Bersih Tembus Rp 54 Triliun pada Akhir 2025
Oki menambahkan, NPAT diproyeksikan sekitar US$ 3,3 miliar atau Rp 54 triliun, EBITDA US$ 9,6 miliar atau Rp 158 triliun, dan revenue di atas US$ 68 miliar.
Pertamina juga mencatat kontribusi fiskal lebih dari Rp 300 triliun per tahun, terutama dari pajak.
Adapun berdasarkan catatan Kontan, pada 2024 Pertamina membukukan pendapatan US$ 75,33 miliar (Rp 1.194 triliun), EBITDA US$ 10,79 miliar (Rp 171,04 triliun), dan laba bersih US$ 3,13 miliar (Rp 49,54 triliun).
Selanjutnya: Tambang Freeport Dibuka Lagi, Antam (ANTM) Dapat Sentimen Positif
Menarik Dibaca: Ramalan Keuangan Zodiak Tahun 2026, Ada Peluang Naik Gaji untuk Taurus!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













