Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan minyak mentah ke Indonesia tetap aman di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah, khususnya konflik Iran-Israel.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, perusahaan telah menyiapkan sejumlah skenario pelayaran alternatif untuk kapal tanker pengangkut minyak mentah, guna mengantisipasi potensi gangguan distribusi.
"Jika memang terjadi eskalasi konflik yang dapat mengganggu jalur distribusi atau jalur pelayaran kapal-kapal kami, kami sudah menyiapkan skenario alternatif, rute alternatif melalui beberapa titik yang kita harapkan tidak mengganggu pasokan minyak dari Timur Tengah dan sekitarnya ke Indonesia," kata Fadjar di Jakarta, Selasa (17/6).
Baca Juga: Harga Minyak Mentah (ICP) Mei 2025 Turun Jadi US$ 62,75 Per Barel
Fadjar menambahkan, Pertamina secara aktif memantau perkembangan situasi di Timur Tengah yang berpotensi memengaruhi stabilitas energi global. Menurut dia, perusahaan tidak bergantung pada satu negara dalam pemenuhan minyak mentah.
"Pertamina ini memiliki sumber pasokan minyak mentah yang tidak hanya tergantung dari satu negara tertentu kami memiliki sistem yang lebih fleksibel jadi ketika memang terjadi hambatan di satu titik, kami mempunyai alternatif sumber yang bisa dijadikan pasokan energi," tegasnya.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Makin Panas, Indonesia Dikejar Swasembada Energi
Selain itu, Pertamina juga terus melakukan evaluasi terhadap harga bahan bakar minyak (BBM), khususnya untuk jenis non-subsidi. Evaluasi dilakukan setiap awal bulan oleh Pertamina Patra Niaga.
Adapun, penyesuaian harga BBM non-subsidi mempertimbangkan harga minyak mentah dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan komponen pajak. Evaluasi akan dilakukan sesuai pergerakan hingga akhir bulan ini.
Selanjutnya: Sahamnya Disuspensi BEI, Simak Profil dan Kinerja TOBA, CBRE, dan MGLV
Menarik Dibaca: Cacar Api Sering Terjadi, Halodoc Gencarkan Edukasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News