Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Pertamina berencana membangun dua terminal floating storage and regasification unit (FSRU) skala kecil berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah dan Cilamaya, Jawa Barat. Fasilitas gas terapung ini untuk memenuhi industri dan pembangkit di dua daerah tersebut.
Senior Vice President Engineering and Operation Pertamina Salis Aprilian mengatakan, kedua FSRU tersebut direncanakan masing-masing berkapasitas 70 milion standar cubic feet per day (mmscfd). "Saat ini, baru tahap study lingkungan, kami perkirakan awal tahun tahap engineering," kata Salis kepada KONTAN, Senin (20/10). Untuk investasi kedua FSRU tersebut Salis memperkirakan mencapai US$ 400 juta–US$ 500 juta.
Sementara, untuk FSRU Cilacap, prosesnya saat ini sudah dapat persetujuan investasi akhir atau final investment decision (FID) dari SKK Migas, sehingga Pertamina siap membangun awal tahun 2016. FSRU Cilacap rencananya akan menyuplai kebutuhan pabrik semen Holcim, dan sejumlah industri lainnya di Cilacap dan sekitarnya. Pasokan LNG FSRU Cilacap direncanakan berasal dari dalam negeri, seperti Kilang Tangguh, Bontang, Jangkrik, IDD milik Chevron, dan sebagian impor dari Amerika Serikat.
Sedangkan untuk FSRU Cilamaya, saat ini belum memperoleh persetujuan FID. Salis menyatakan, pasokan gas dari FSRU ini untuk kebutuhan industri dan pembangkit yang dibangun Pertamina bekerja sama dengan beberapa mitra. "Saya tidak bisa sebutkan namanya, ini perusahaan Jepang dan Eropa," terang dia. Untuk pembangunan FSRU Cilamaya akan dilakukan pertengahan 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News