Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pengelola Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung, PT PGN LNG Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan akhir Agustus 2014 nanti sudah mampu mengalirkan gas alam cair (LNG) untuk kebutuhan pembangkit PT Perusahaan Listrik Negara. Pasalnya, PT PGN LNG pada bulan lalu telah menerima satu kiriman kargo LNG dari kilang Tangguh, Papua Barat.
Vice President Corporate Communication PGN Ridha Ababil mengatakan, PGN sudah menandatangani kontrak dengan PLN untuk memasok tiga pembangkit PLN di Lampung, yaitu pembangkit listrik Sri Bawono, pembangkit listrik Sutami dan pembangkit listrik Tarahan.
Adapun pasokan gas yang akan dialirkan untuk tiga pembangkit tersebut sebesar 45 million standard cubic feet per day atau juta standar kaki kubik per hari (gas).
"Saat ini posisi pasokan gas LNG nya sudah dilakukan pengujian instalasi alias comissioning, akhir Agustus ini FSRU Lampung sudah bisa mengalirkan gas," katanya kepada KONTAN, Senin (11/8).
Seperti diketahui, FSRU Lampung sudah mendapatkan pasokan gas dari kilang Tangguh sejak bulan lalu. Rencananya, tahun ini akan ada estafet pengiriman LNG dari Tangguh lagi dan diupayakan sampai akhir tahun 2014 didatangkan sebanyak lima kargo lagi dari Kilang LNG Tangguh. Satu kargo LNG sama dengan 3.200 mmscf.
"Kargo perdana yang dipakai itu untuk comissioning, sehingga baru sebagian yang digunakan untuk berjualan. Kapal itu baru pertama kali diisi LNG. Jadi, LNG-nya dipakai untuk mengisi kapalnya dulu supaya dingin, dan gasnya buat mengisi pipa. Nanti pengiriman berikutnya yang buat komersial," tuturnya.
Ridha menyampaikan, bahwa pihaknya akan mendatangkan LNG dari Tangguh dengan cara mencicil setiap bulan. "Jadi hingga akhir tahun tidak mungkin sekaligus lima kargo. Paling tidak, dalam satu bulan satu kargo. Mungkin nanti September, terus Oktober hingga Desember masing-masing satu kargo," tandasnya.
Sementara itu, Ridha membenarkan, sebelumnya FSRU Lampung sempat mengalami sedikit gangguan teknis. Namun, hal itu tidak menghambat pasokan gas ke FSRU Lampung. "Tidak ada kerusakan, hanya gangguan teknis saja, dan sekarang sudah selesai," terangnya. Namun, Ridha enggan membeberkan gangguan jenis apa yang dialami FSRU Lampung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News