Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Dukungan tersebut tercermin dari Inisiatif Bisnis Hijau yang dilakukan Pertamina melalui strategi investasi jangka panjang dengan belanja modal kumulatif sekitar US$ 40 miliar hingga 2060.
Investasi ini akan digunakan untuk biofuel, sumber energi terbarukan, CCS/CCUS, ekosistem baterai dan EV, bisnis hidrogen dan karbon.
Indonesia telah meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi 31,89% dengan upaya sendiri, dan 43,20% dengan bantuan internasional, melalui dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC).
“Dari sisi penurunan emisi, Pertamina telah menetapkan target penurunan emisi sebesar 30% pada 2030, dibandingkan baseline 2010 kami,” kata Direktur Utama dan President Director PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam keterangan resmi, Kamis (10/11).
Baca Juga: Kuartal II-2024, Indonesia Mulai Produksi Baterai Kendaraan Listrik Sendiri
Pada tahun 2021, Pertamina berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 7,4 juta metrik ton CO2 atau 29,09% dibandingkan baseline 2010.
Penurunan emisi ini dicapai melalui pengurangan non-routine emissions dari proses yang digunakan untuk bahan bakar penggunaan sendiri dan untuk pasokan gas ke pelanggan sebanyak 69,7% dengan peralatan yang lebih efisien yang termasuk dalam Program Efisiensi Energi, serta berkontribusi 13,9% karena menggunakan sumber energi rendah karbon yang menyumbang 16,2% dan kegiatan lainnya.
Untuk mencapai aspirasi net zero, Pertamina telah mengembangkan strategi holistik yang disampaikan melalui dua pilar, yaitu dekarbonisasi aktivitas bisnis dan pengembangan bisnis hijau baru.
Selain itu ada tiga enabler yaitu mengembangkan standar akuntansi karbon yang telah disetujui oleh peraturan nasional dan internasional serta penerapan Harga Karbon Internal Pertamina, membangun organisasi keberlanjutan yang akan menjaga bisnis Pertamina berada di jalur Net Zero Roadmap, dan keterlibatan pemangku kepentingan untuk sepenuhnya mendukung target dan komitmen NZE nasional.
Baca Juga: Aktif dalam B20, Pertamina Mendukung Akselerasi Transisi Energi Nasional
“Pertamina mempercepat pengembangan bisnis hijau dari hulu ke hilir melalui seluruh rantai nilai yang terintegrasi. Pertamina menargetkan kapasitas EBT mencapai 60GW dari solar, hydro, wind power, dan geothermal, untuk dapat memenuhi pangsa pasar 15 persen pada 2060," kata Nicke.
Dengan pencapaian yang diraih hingga tahun 2021, PT Pertamina (Persero) memiliki target ambisius hingga tahun 2060.
“Kami juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah untuk bersinergi dalam mencapai rencana net zero di Indonesia,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News