Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menerbitkan aturan soal kewajiban penyaluran premium di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali). Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati bilang Pertamina sudah siap menerima penugasan tersebut.
Salah satu caranya dengan mempersiapkan pasokan premium. Nicke menyebut saat ini pasokan premium sudah mencapai 28 hari demi memenuhi pasokan premium di wilayah Jamali juga.
"Sudah siap 28 hari, sudah aman, aman," imbuh Nicke Rabu (20/5).
Namun Nicke belum mau menyebut jumlah tambahan impor untuk memenuhi pasokan premium di wilayah Jamali. Begitu juga dengan penambahan kuota premium untuk wilayah Jamali.
Selain persiapan pasokan premium, Pertamina juga telah menyiapkan SPBU yang akan menyalurkan premium di wilayah Jamali.
Direktur Pemasaran Ritel Pertamina, Mas'Ud Khamid menambahkan, akan ada penambahan penyaluran premium di 571 SPBU Pertamina di wilayah Jamali. "Dari 3400 SPBU, ada 1.500 yang salurkan premium saat ini, ditambah 571 SPBU," kata Mas'Ud Rabu (30/5).
Total tambahan pasokan premium di 571 SPBU tersebut mencapai sekitar 11.420 kilo liter (kl) per hari. " Kira-kira lah sehari satu tangki taruhlah 20.000 liter per hari," katanya.
Menurut Mas'Ud, penambahan premium di 571 SPBU tersebut berdasarkan kriteria yang salah satunya adalah banyaknya pengguna premium. Maka tidak heran SPBU yang ditambah pasokan premium tersebut kebanyakan berada di dekat terminal dan pinggiran Pulau Jawa seperti Pantai Utara Jawa dan Pantai Selatan Jawa.
Sejuah ini Mas'Ud bilang penambahan premium di 571 SPBU tersebut tidak menambah investasi Pertamina. Pasalnya Pertamina hanya menambah premium di tangki yang telah ada di SPBU.
"Tangki-tangki yang punya dua tangki kami siapkan untuk premium sesuai penugasan. Ya kan selama ini tidak full, kami ganti isi premium," jelas Mas'Ud.
Sejauh ini Mas'Ud bilang baru ada 571 SPBU yang akan ditambah pasokan premium. Sementara sisa SPBU lain yang ada di Jamali belum direncanakan ditambahkan tangki premium.
"Nanti berunding lagi. Kami lihat konsumsi end user. Toh sekarang kendaraan baru sudah tidak pakai Ron 88. Kami sebagai operator mengikuti regulator juga mengikuti keinginan market, kalau market-nya semua ingin jenis bahan bakar tertentu ya kami siapkan," ujarnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto bilang penambahan pasokan premium di 571 SPBU sejauh ini sudah cukup. Pemerintah akan mengevaluasi kembali jika ada kebutuhan untuk menambah premium di SPBU demi memenuhi kewajiban Pertamina menyalurkan premium di wilayah Jamali. "Nanti saja kami tunggu, kalau yang 571 itu sudah cukup," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News