Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Meski mengalami pertumbuhan penjualan avtur sebesar 3% saban bulan, namun PT Pertamina (Persero) tak bisa menggemukkan penjualan avtur hingga 5%.
Sementara itu, Vice President Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha, Direktorat Pemasaran dan Niaga Pertamina Nursatyo Argo menegaskan, konsumsi avtur saban bulan meningkat 3% karena meningkatnya aktivitas penerbangan domestik dan internasional. Hanya saja, "Kami memperkirakan peningkatan penjualan avtur tersebut akan flat karena maskapai rata-rata mengganti pesawatnya menjadi yang lebih muda," kata Nursatyo, akhir pekan lalu.
Namun, tak mudah bagi Pertamina untuk mengerek penjualan avturnya sebesar 5%. Nursatyo menegaskan, meskipun banyak maskapai penerbangan yang menambah armada pesawatnya, namun untuk armada pesawat yang baru lebih hemat dalam mengkonsumsi bahan bakar.
Ditambah lagi, meski dalam bisnis avtur ini Pertamina merupakan pemain tunggal, "Penjualan avtur kedepan kemungkinan akan datar dikisaran 3%," jelas Nursatyo.
Untuk penerbangan reguler, Pertamina telah melayani penjualan Avtur di Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, Hongkong, Jeddah, Dubai dan Amsterdam. Selain itu juga terdapat penerbangan non reguler, seperti di Majuro (Kepulauan Pasifik), ataupun pelayanan untuk penerbangan VVIP Flight Kepresidenan.
Saat ini Pertamina memiliki 125 maskapai dalam dan luar negeri yang rutin mengkonsumsi avturnya. Sebanyak 30% merupakan penerbangan komersial dan 70% merupakan penerbangan non komersial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News