Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) tidak kunjung mendapatkan penawaran menarik atas rencana ekspor avtur dan minyak tanah yang diproduksinya. Karena itu, BUMN minyak dan gas (migas) negara tersebut, berencana menghentikan ekspor kedua jenis bahan bakar tersebut untuk selanjutnya fokus memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Untuk minyak tanah, tentunya kami ingin mendapatkan pembeli yang potensial dan harga yang terbaik. Kalau hal ini tidak tercapai, tentunya tidak akan dipaksakan, kami akan tetap mencari yang terbaik," kata Juru Bicara Pertamina Basuki Trikora Putra kepada KONTAN, Kamis (10/9).
Sementara untuk avtur setelah pada 14 Juni lalu mengekspor 200.000 kilo liter (KL) kepada Shell, Pertamina belum menjual lagi avturnya kepada pembeli lain. "Untuk Avtur, kami belum ada rencana ekspor lagi, karena masih fokus kepada kebutuhan pasokan dalam negeri dahulu, meskipun rekomendasi dan izin ekspor dari pemerintah ada batas waktunya," kata Basuki.
Dalam catatan Pertamina, stok avtur per 10 September adalah 41 hari sementara minyak tanah 43 hari. Sementara untuk Premium stok tersedia selama 19,5 hari, Solar 24 hari, Pertamax 24 hari, dan Pertamax Plus 76 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News