Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tim Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi menyatakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium Indonesia dengan kadar RON 88 seharga Rp 7.300 lebih mahal dari harga BBM RON 95 Malaysia.
Ketua Tim Tata Kelola Migas, Faisal Basri mengatakan, ada salah pandangan tentang keekonomian harga BBM di Indonesia. Pasalnya, negara lain yang mengikuti harga keekonomian harga BBM dengan kualitas baik justru lebih murah.
Faisal mencontohkan, harga BBM dengan RON 97 pada 1 April 2015 mencapai Rp 7.971 jika dibandingkan dengan RON 88, maka harga RON 88 termasuk mahal. Sedangkan BBM kadar RON 95 di bawah harga premium.
"Harga RON 97 sejak 1 April itu Cuma Rp 7.971 termasuk pajak 6%. Masa harga RON 97 lebih murah dari premium, Kalau mau keekonomian.
RON 95 di malaysia lebih murah lagi Rp 6.908. Jadi RON 95 hari ini di malaysia per hari ini sudah lebih murah dari Premium, Dan jauh Harganya. ini kami pakai kurs jual, pokoknya saya udah naikin deh," kata Faisal, di Jakarta, Selasa (1/4).
Karena itu Faisal mempertanyakan tentang keekonomian yang dimaksud oleh PT Pertamina (Persero) dan pemerintah.
Menurutnya, penetapan harga BBM saat ini bukan berdasarkan keekonomian, tetapi berdasarkan ketidakefisienan Pertamina dalam memproduksi dan mengadakan BBM.
"Jadi keekonomian versi Pertamina bukan keekonomian. Tapi tidak keefisienan, berarti tidak jujur, kami berharap jujur yuk kepada Rakyat," ungkapnya.
Karena itu, Faisal berharap Pertamina transparan dengan ketidakefisienannya itu agar Tim yang Tim Tata kelola Migas bisa membantu memecahkan masalah ketidakefisienan tersebut.
"Pertamina menunjukkan komponen yang membuat mereka tidak efisien, supaya kita bantu sama-sama. kalau ada maling kita gebukin sama-sama, kita tidak dalam posisi melemahkan Pertamina. Kita ingin Pertamina kuat. Tapi dengan cara yang benar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News