kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina targetkan produksi Blok Rokan capai 200.000 bph saat alih kelola


Rabu, 15 Juli 2020 / 14:54 WIB
Pertamina targetkan produksi Blok Rokan capai 200.000 bph saat alih kelola
ILUSTRASI. Blok Rokan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina menargetkan produksi Blok Rokan dapat mencapai 200.000 barel per hari (bph) saat alih kelola dari Chevron Pacific Indonesia (CPI). Artinya, target produksi tersebut bakal tercapai pada Agustus 2021 mendatang.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) subholding Hulu Pertamina Budiman Parhusip mengungkapkan, sejak hari pertama alih kelola, Pertamina melalui anak usaha Pertamina Hulu Rokan bakal langsung melakukan pengeboran.

"Kami harus melanjutkan pengeboran sumur pada hari pertama dari sekitar 175.000 sampai 180.000 bph akan kami tingkatkan hingga 190.000 sampai 200.000 bph," jelas Budiman dalam diskusi virtual, Rabu (15/7).

Baca Juga: Produksi Blok Rokan capai 170.000 bph di Juli, SKK Migas: potensi masih cukup besar

Dia melanjutkan, demi menjaga target produksi tersebut Pertamina bakal menerapkan sejumlah teknologi seperti Chemical Enchanced Oil Recovery (EOR) dan teknologi lainnya.

Untuk itu, pihaknya berharap proses diskusi mengenai kelanjutan investasi dan pengeboran Blok Rokan dapat berjalan dengan lancar demi menjaga level produksi.

Sementara itu, Penasihat Ahli SKK Migas Satya Widya Yudha menjelaskan, masih ada potensi yang cukup besar di Wilayah Kerja Rokan sehingga perlu dilakukan sejumlah upaya demi menjaga tingkatan produksi terlebih jelang alih kelola Agustus tahun depan.

"Potensi sumber daya di WK Rokan itu 2 miliar barel, tapi jangan salah paham, yang bisa dimonetisasi itu 10% sampai 20%, itu juga sudah luar biasa," terang Yudha di kesempatan yang sama. 

Dia menambahkan, upaya transisi masih terus dilakukan salah satunya lewat pembentukan steering committee oleh SKK Migas dan pihak terkait.

Baca Juga: Pemda Riau mengharapkan dividen Blok Rokan di 2022

SKK Migas pun menargetkan pada akhir tahun nanti, tepatnya di bulan November, sudah ada pengeboran yang dapat dilakukan oleh Chevron dengan mengaktifkan dua rig.

Selanjutnya pada rentang Januari hingga Juli 2021 ada penambahan rig menjadi lima unit dengan harapan jumlah sumur yang di bor mencapai 107 sumur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×