kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pertamina tengah seleksi auditor Petral


Selasa, 09 Juni 2015 / 11:39 WIB
Pertamina tengah seleksi auditor Petral
ILUSTRASI. GAIKINDO optimis bahwa tren investasi di sektor otomotif akan tumbuh positif pada tahun 2024 mendatang.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) tengah memilih calon-calon auditor yang akan ditunjuk menjadi investigator Pertamina Trading Limited (Petral), anak usahanya yang sudah ditutup operasionalnya pada 13 Mei 2015 lalu. Rencananya auditor tak hanya dari internal Pertamina melainkan dari eksternal.

Karena proses pemilihan auditor masih berlangsung, manajemen Pertamina belum bisa membeberkan nama-nama calon auditor itu. "Saya akan update dan cek dulu namanya, salah satunya ada dari pihak internal, bisa orang dalam maupun luar. Intinya yang paling kompeten melakukan investigasi," elak  Vice President Coorporate Comunication PT Pertamina Wianda Pusponegoro kepada KONTAN, Senin (8/6).

Pertamina juga belum bisa memastikan waktu investigasi dimulai. Yang pasti, perusahaan pelat merah itu akan mengerjakan audit investigasi secara simultan.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan proses audit investigasi Petral rampung pada April 2016. Pertamina berjanji bisa memenuhi target tersebut.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, ada beberapa fokus yang harus ditelisik dalam mengaudit Petral. Salah satunya adalah dugaan pembelian minyak yang banyak disalahgunakan. Hal itu terlihat dari potongan harga yang didapat Petral.

Sebelum ada perombakan direksi Pertamina, Petral hanya mendapatkan diskon pembelian minyak US$ 40 sen. Namun, tatkala direksi Pertamina yang baru terpilih, Petral bisa mendapatkan diskon US$ 1,5, per barel. "Di masa lalu ada kesempatan memperoleh diskon yang tidak dimanfaatkan oleh korporasi secara institusi, entah larinya ke mana. Ini yang akan menjadi subjek dari investigasi," terangnya.

Dus, kalau nanti auditor investigasi Petral menemukan pelanggaran hukum, pemerintah akan membawa temuan itu ke jalur hukum. Pemerintah memberi waktu setahun kepada Pertamina untuk menyelesaikan audit.

Proses audit dimulai dari pengecekan laporan dan dokumen termasuk kemungkinan proses audit forensik. "Saat ini Pertamina sudah mengamankan data dan saya kira adjustmen-nya auditor untuk menggali berapa lama, kami serahkan kepada mereka," tandas Sudirman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×