kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina tuntaskan 8 proyek kapal tanker


Minggu, 28 Februari 2016 / 16:01 WIB
 Pertamina tuntaskan 8 proyek kapal tanker


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) bersama para mitra dalam negerinya dalam proses penuntasan 8 proyek kapal tanker tipe general purpose (GP) dengan bobot mati 17.500 deadweight tone (DWT.) Proyek bernilai total sekitar US$200 juta tersebut ditargetkan tuntas pada tahun ini.

Kedelapan proyek tersebut meliputi MT Parigi dan MT Pattimura oleh PT Angrek Hitam Shipyard, MT Panderman, MT Papandayan, dan MT Putri oleh PT Daya Radar Utama, serta MT Pasaman, MT Panjang, dan MT Pangrango oleh PT Multi Ocean Shipyard.

Menurut I Ketut Sudana selaku New Ship Project Coordinator Pertamina, Pertamina selalu memberikan tantangan kepada industri dalam negeri baik dalam hal besaran kapal maupun standard kapal.

Galangan kapal nasional harus bisa membangun kapal berstandar Internasional yang dapat diterima berlayar ke negara mana pun di dunia.

"Kapal tanker Pertamina juga dituntut untuk ramah lingkungan dan tingkat safety tinggi dan taat terhadap ketentuan-ketentuan Internasional lainnya," kata I Ketut Sudana dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (28/2).

Saat ini, kapal milik terbesar yang diproduksi galangan kapal nasional berukuran 30.000 DWT, yaitu MT Fastron yang dibangun oleh PT PAL. Kapal dengan ukuran sebesar itu dipercayakan pembangunannya setelah sukses membangun kapal sekelas di bawahnya.

Selain itu, setelah sukses membangun MT Musi berbobot 3.500 DWT dengan panjang kapal 90 meter, terbesar yang pernah dibuat saat itu, Pertamina memberikan tantangan PT Daya Radar Utama untuk membuat tiga kapal 17.500 DWT yang panjangnya 157 meter, lebar 28 meter dan tinggi 12 meter.

"Kami juga meminta DRU dan juga galangan kapal lain agar bisa membangun dengan kualitas yang sama dengan kapal produksi Korea Selatan. Dan terbukti berhasil sejauh ini," ujar Ketut.

Pertamina juga menantang industri pendukung galangan kapal untuk lebih bisa berkembang sehingga kandungan lokal kapal dapat terus ditingkatkan. Saat ini, kandungan lokal untuk kapal-kapal tanker buatan dalam negeri umumnya sekitar 30-35%.

Business Development Director Daya Radar Utama Steven Angga Prana mengakui, besarnya peran Pertamina untuk membangun kapasitas dan kemampuan galangan kapal dalam negeri.

Kesuksesan membangun MT Musi pada 2012 memicu banyaknya order kapal-kapal besar dan modern kepada perusahaannya, termasuk KRI Bintuni milik TNI AL.

Steven mengatakan untuk menyelesaikan kapal berukuran 17.500 DWT umumnya memerlukan waktu 24 bulan. Dengan tiga kapal yang diorder Pertamina, Daya Radar Utama mempekerjakan sekitar 1.500 orang tenaga kerja.

"Kami optimis dapat berkembang dan Daya Radar Utama yang memiliki luas lahan 40 ha dan garis pantai sekitar 600 meter ke depan akan mengembangkan galangan yang mampu membangun kapal tanker dengan kapasitas 100.000 DWT," ungkap Steven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×