Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) IV Cilacap resmi melakukan uji coba produksi Green Diesel (D-100) dan Green Avtur. Kedua produk ini berbahan dasar minyak kelapa sawit menjadi bukti komitmen RU IV mampu memproduksi bahan bakar minyak ramah lingkungan.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan menerangkan uji coba Green Diesel dimulai 9 – 16 Januari 2021. "Sedangkan uji coba Green Avtur sudah dilakukan pada akhir Desember 2020," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (15/1).
Green Diesel (D-100) ini menggunakan material RBDPO atau Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil, yaitu minyak sawit yang sudah melalui proses penyulingan untuk menghilangkan asam lemak bebas serta penjernihan untuk menghilangkan warna dan bau. Di sisi lain, avtur menggunakan RBDPKO atau Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil atau minyak inti kelapa sawit.
Baca Juga: Investasi sektor EBTKE sepanjang tahun 2020 mencapai US$ 1,36 miliar
Dengan berbagai sarana dan fasilitas yang sudah disiapkan, Pertamina RU IV direncanakan bisa memproduksi BBM D-100, sebanyak 3MB atau 3.000 barel per hari. "Uji coba ini akan terus berlangsung hingga siap dan aman digunakan sebagai BBM yang bisa digunakan oleh masyarakat," imbuh Hatim.
Sebelumnya, persiapan sarana dan fasilitas uji coba dilakukan Pertamina, antara lain dengan menyiapkan sarana penerimaan minyak sawit melalui dermaga Jetty 67 (dermaga) di komplek kilang menuju tangki RBDPO. Dari dermaga, kemudian disiapkan sarana feed stock atau tangki yang dekat dengan lokasi unit pemrosesan di Unit Treated Distillate Hydro Treating (TDHT).
Dengan pengembangan produk D-100, hal ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina mewujudkan produk yang ramah lingkungan lantaran bersumber dari energi terbarukan. "Pengembangan produk BBM D-100 ini, diharapkan bisa memberikan efek positif yang lebih luas. Antara lain, agar bisa menekan impor minyak mentah yang bersumber dari energi fosil," kata Hatim.
Baca Juga: Harga timah masih bisa melaju, begini prospek PT Timah (TINS) tahun ini
Sedangkan untuk Green Avtur, lanjut dia, uji coba produk ini dilakukan untuk memastikan kualitasnya.
"Secara komersial produk ini belum akan dijual ke pasar. Apa yang kami lakukan ini sebagai bukti nyata komitmen menjalankan amanat undang-undang untuk mengoptimalkan produk domestik yang ramah lingkungan, dalam hal ini minyak sawit,” tandas Hatim.
Selanjutnya: Sebanyak 12 proyek migas dan 2 PSN ditargetkan onstream tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News