kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina:jelang kenaikan harga, konsumsi BBM naik


Senin, 17 Juni 2013 / 13:19 WIB
Pertamina:jelang kenaikan harga, konsumsi BBM naik
ILUSTRASI. 3 Cara Menonton Youtube Sambil Buka Aplikasi Lain di Android. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pertamina menyebut adanya kenaikan permintaan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjelang keputusan penyesuaian BBM bersubsidi dalam rapat paripurna yang akan diputuskan di DPR RI pada Senin ini (17/06/2013).

Pertamina mencatat, ada kenaikan sebesar 3% permintaan BBM jelang kenaikan harga, ketimbang permintaan pada hari biasa. "Jadi ada kenaikan sebesar 3%, masih aman, lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pada pasca lebaran yang biasanya 10%," kata Ali Mundakir VP Comunnication Pertamina, di Jakarta, Senin (17/06/2013).

Kenaikan itu mulai dirasakan semenjak H-7 hingga pada hari ini (17/06/2013). Jika biasanya ada permintaan sebesar 80 ribu barel per hari maka pada sepanjang masa itu permintaan premium secara rata-rata mencapai 81 ribu barel per hari.

Sedangkan permintaan solar malah alami penurunan karena liburnya sejumlah perusahaan transportasi dan kargo. "Premium memang naik, tetapi kami berusaha menjaganya agar konsumsi BBM bersubsidi tidak semakin membengkak," kata Ali.

Cara untuk mengatasinya adalah dengan menerapkan  mekanisme pengawasan melalui Radio Frequency Identification (RFID) di berbagai SPBU di Indonesia. Untuk tahap pertama, penerapan pembatasan pemakaian BBM bersubsidi melalui RFID akan diterapkan di SPBU se - DKI Jakarta. Selanjutnya akan disebar ke wilayah lainnya di indonesia.

"Pada Juli mendatang RFID sudah siap di SPBU DKI Jakarta. Setelah itu, baru kami fokuskan ke wilayah lainnya di seluruh Indonesia. Semoga tidak ada kelebihan permintaan BBM bersubsidi," tutup Ali.

Sumber: Tribunnews

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×