Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Memasuki paruh tahun, harga udang ditingkat petambak mulai melandai. Di Lampung, saat ini harga udang untuk ukuran 60 (1 kilogram berisi 60 ekor udang) dihargai Rp 56.000 per kg-Rp 57.000 per kg. Padahal bulan lalu masih cukup tinggi yakni Rp 89.000 per kg.
Towilun, Wakil Ketua Perhimpunan Petani Petambak Udang Windu (P3UW) Bumi Dipasena Lampung mengatakan, tren harga udang terus menunjukkan penurunan. "Padahal biaya produksi udang kami cukup tinggi," kata Towilun, Senin (16/6).
Sekedar mencontohkan, untuk tambak udang seluas 2.000 meter persegi (M2) yang dimiliki, petambak harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 35 juta-Rp 40 juta. Biaya tersebut untuk pembelian benur atau benih udang dan bahan bakar minyak (BBM) untuk mengoperasikan turbin pengatur sirkulasi air di tambak.
Harga BBM di Lampung sendiri cukup tinggi. Untuk solar, Towilun bilang harganya saat ini berada dikisaran Rp 7.000 per liter-Rp 7.500 per liter. Dengan pengeluaran tersebut, Towilun menghitung setidaknya biaya produksi yang harus dikeluarkan petambak sekitar Rp 35.000 per kg-Rp 40.000 per kg.
Memang, dengan harga yang terbentuk saat ini petambak udang masih dapat menikmati keuntungan. Harga yang tinggi itu juga yang membuat petambak menjadi bersemangat untuk membudidayakan udang. Ia khawatir bila harga udang terus merosot, minat petambak untuk membudidayakan udang kembali turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News