kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan ekonomi APEC bisa mencapai 15%


Kamis, 11 November 2010 / 11:31 WIB
Pertumbuhan ekonomi APEC bisa mencapai 15%
ILUSTRASI. Apel Granny Smith


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi wilayah Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) tahun 2010 diperkirakan akan tumbuh sebesar 15%. Angka ini akan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di di negara maju yang diramal tumbuh di kisaran 2,6% sampai 3,1%.

Siaran pers dari Kementerian Perdagangan menyebutkan, tahun 2010 ini pertumbuhan ekonomi lebih didominasi oleh negara-negara di Asia. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyebutkan, pertumbuhan ekonomi tersebut di dorong oleh kebijakan stimulus yang proaktif sehingga dapat menahan penurunan ekspor.

Mari memperkirakan, pertumbuhan ekonomi untuk kawasan APEC akan terus berlanjut. Apalagi APEC sebagai forum kerjasama ekonomi regional yang pada tahun 2009 dinyatakan telah mewakili 40% penduduk dunia, 43% perdagangan dunia, dan 53% GDP dunia. “APEC memiliki kepentingan pada hasil Perundingan Doha yang tidak saja ambisius tetapi juga seimbang, untuk mewujudkan tata perdagangan dunia yang lebih adil bagi ekonomi berkembang,” jelas Mari dalam siaran persnya Rabu malam (10/11).

Hari ini, Mari dijadwalkan menghadiri pertemuan tahunan para Menteri anggota APEC di Yokohama, Jepang. Pertemuan yang akan berlangsung tanggal 10-11 November 2010 tersebut berada di bawah rangkaian pertemuan APEC atau yang disebut dengan Leaders’s Week. Dalam pertemuan tersebut, Mari menyatakan ada akan ada pembahasan isu perekonomian regional dan internasional yang mendesak.

“Pertemuan tidak saja untuk meningkatkan proses integrasi ekonomi regional yang telah berjalan selama ini, tetapi juga membahas bagaimana APEC dapat memanfaatkan momentum kali ini dan G20 yang akan berlangsung besok di Seoul, Korea Selatan, yang kemudian dilanjutkan dengan rangkaian pertemuan tingkat Leaders untuk kembali mendorong penyelesaian Perundingan Putaran Doha pada tahun 2011.” jelas Menteri yang pernah menjadi pengamat ekonomi itu.

Sebelumnya, Mari Pangestu menyempatkan hadir dalam APEC Ministerial Meeting (AMM) Small Group Breakfast. Dalam pertemuan tersebut, Mari bersama dengan anggota ekonomi APEC lainnya yakni Australia, RRT, Kanada, Jepang, Singapura, Amerika Serikat dan Viet Nam, serta Direktur Jenderal WTO Pascal Lamy melakukan diskusi perkembangan terakhir putaran Doha dan langkah yang harus diambil guna memanfaatkan tahun 2011 yang secara politis disebutnya sebagai the window opportunity.

Selain membahas agenda rutin seperti perkembangan pelaksanaan program kerja dan pengembangan prakarsa-prakarsa baru, para Menteri APEC juga membahas topik penting lainnya, yakni pencapaian Bogor Goals oleh ekonomi maju APEC pada tahun 2010 ini. ”Tahun ini merupakan tahun penting dan bersejarah bagi APEC karena bersamaan dengan penyelesaian pencapaian Bogor Goals tahap pertama. Namun bukan berarti kita harus diam terlena, Indonesia sebagai penggagas Bogor Goals memiliki tugas dan peran yang tidak mudah, dan ,” tambah Mendag.

Laporan final mengenai pencapaian Bogor Goals ini akan disampaikan kepada para Pemimpin Ekonomi APEC yang akan bertemu dalam pertemuan puncak APEC tanggal 13-14 November 2010 di Yokohama, Jepang. Selain itu, para Menteri APEC juga membahas perkembangan integrasi ekonomi kawasan termasuk membahas Possible Pathways to Free Trade Area on the Asia Pacific (FTAAP), APEC Growth Strategy, dan arah perkembangan APEC tidak hanya saat ini, namun juga di masa yang akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×