kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan ekonomi lambat, Laba Petrokimia turun


Kamis, 14 Juli 2016 / 21:07 WIB
Pertumbuhan ekonomi lambat, Laba Petrokimia turun


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

GRESIK. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global maupun nasional dalam setahun terakhir, termasuk melemahnya nilai tukar rupiah, turut mempengaruhi laba komprehensif PT Petrokimia Gresik sepanjang 2015.

Di mana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang penyediaan pupuk ini mengklaim, laba perusahaan mengalami penurunan hingga sebesar 9,51 persen di 2015, imbas dari fenomena tersebut.

“Pada tahun 2014, laba komprehensif perusahaan tercatat sebesar Rp1,69 triliun. Namun pada tahun 2015, laba komprehensif perusahaan hanya mencapai sekitar Rp1,53 triliun,” tutur Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Nugroho Christijanto, di sela-sela acara ulang tahun perusahaan yang ke-44, Kamis (14/7/2016).

Namun terlepas dari laba komprehensif, indikator lain justru mengalami peningkatan dalam rentang tersebut. Di mana nilai penjualan (omzet) perusahaan naik sebesar 6 persen, dari yang semula hanya sebesar Rp25,10 triliun di tahun 2014, menjadi Rp26,73 triliun di tahun 2015.

Sementara produktivitas karyawan naik 5 persen, dari Rp7,64 miliar di tahun 2014, menjadi senilai Rp8,06 miliar pada periode 2015.

“Kenaikan tersebut, membuat total aset yang dimiliki perusahaan saat ini juga mengalami kenaikan 27 persen. Dari yang pada tahun 2014 hanya berjumlah Rp22,84 triliun, kini sudah mencapai Rp29,12 triliun,” jelasnya.

Tapi memang ia tidak bisa memungkiri, jika melambatnya pertumbuhan ekonomi selama rentang 2015, memang cukup berimbas tidak hanya pada laba perusahaan. Namun juga mempengaruhi operasional perusahaan, mengingat sebagian besar bahan baku PT Petrokimia Gresik merupakan barang impor.

“Untuk itu, di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini, kami memilih untuk memperkuat struktur usaha agar tercipta keberlanjutan dalam jangka panjang,” beber Nugroho.

Beberapa penguatan struktur usaha yang coba dilakukan PT Petrokimia Gresik di antaranya, merampungkan proyek amoniak-urea II untuk meningkatkan kapasitas produksi, membangun proyek uprating IPA Gunungsari demi menjamin ketersediaan air industri untuk jangka panjang, serta menambah alokasi pergudangan dan aktivitas pelabuhan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.

“Semua ini kami lakukan, supaya operasional perusahaan dapat berlangsung lebih efisien dalam rangka menekan biaya produksi. Khusus untuk proyek amoniak-urea II, kami berharap ke depan, kami tak lagi mengimpornya tapi sudah bisa memproduksi sendiri,” paparnya.   

Terlepas dari kondisi tersebut, untuk melakukan proses regenerasi produktivitas dan kinerja, PT Petrokimia Gresik juga melakukan ‘pergantian’ personel dalam peringatan ulang tahun perusahaan ke-44.

“Untuk periode kali ini, kami mewisuda (baca; mengangkat) sebanyak 150 karyawan, karena akan ada sekitar 250 karyawan yang memasuki masa pensiun,” pungkasnya. (Penulis: Kontributor Gresik, Hamzah Arfah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×