Reporter: Riendy Astria | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pertumbuhan industri manufaktur ternyata tidak setinggi yang diperkirakan oleh Kementerian Perindustrian. Realisasi pertumbuhan industri manufaktur triwulan II 2011 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hanya naik 1,56% dari triwulan I 2011 yang tercatat sebesar 5,15%.
Dengan demikian, pencapaian pertumbuhan industri manufaktur pada triwulan II 2011 sebesar 5,23%. Padahal, kementerian itu sempat memperkirakan pencapaian kuartal II 2011 sebesar 6%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menyebutkan, pertumbuhan industri itu meningkat pada beberapa sektor. Sektor yang terlihat peningkatannya terdata pada jenis industri mesin listrik dan perlengkapan, logam dasar, kimia dan barang dari bahan kimia, kulit dan bahan dari kulit serta alas kaki, kertas dan barang dari kertas, pengolahan tembakau, makanan dan minuman, barang-barang dari logam, tekstil, barang galian bukan logam, dan pakaian jadi.
Selain itu, furnitur dan pengolahan lain, mesin dan perlengkapannya, alat angkutan selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih, penerbitan/percetakan/reproduksi media rekaman, radio/televisi/peralatan komunikasi lain, serta kendaraan bermotor juga mengalami peningkatan.
Memang sebelumnya, Menteri Perindustrian telah mengemukakan kekhawatiran tentang kemungkinan tidak tercapainya target itu. Sebab, adanya masalah pasokan energi, khususnya gas, yang masih belum terselesaikan karena kurangnya suplai gas untuk industri.
Dia mengatakan, apabila infrastruktur dan pasokan gas dijamin maka pertumbuhan industri manufaktur dapat tumbuh melampaui pertumbuhan ekonomi atau minimal setara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News