kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perum Bulog pastikan akan ganti beras bansos yang rusak


Kamis, 12 Agustus 2021 / 13:34 WIB
Perum Bulog pastikan akan ganti beras bansos yang rusak
ILUSTRASI. Petugas memeriksa identitas warga penerima bantuan beras PPKM di Kantor Pos Serang, Banten, Minggu (1/8/2021). Perum Bulog pastikan akan ganti beras bansos yang rusak.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perum Bulog memastikan beras untuk bantuan sosial memiliki kualitas yang baik. Sebanyak 200.000 ton beras telah disalurkan oleh Bulog pada penyaluran tahap pertama.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso menyebut akan mengganti beras yang rusak. "Kalau ditemukan beras yang rusak, kami ganti, tetapi kalau ditemukan oleh Pemda itu kami cek terlebih dahulu, itu rusak di mana karena apa apakah benar itu beras dari Bulog atau bukan," ujar Budi saat konferensi pers penyaluran bantuan beras PPKM tahal kedua.

Sebagai informasi, bantuan beras PPKM berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disimpan Bulog. CBP telah ditetapkan standarnya oleh pemerintah setara dengan beras medium.

Baca Juga: Kembangkan teknologi bio presisi tanaman padi, IPB berkolaborasi dengan Prima Agro

Pengecekan kualitas beras disampaikan Budi terus dilakukan dalam setiap tahap pengiriman beras. Faktor akses pengiriman yang sulit dan cuaca dinilai dapat menyebabkan beras menjadi rusak.

"Kalau ada kerusakan itu karena alam bukan kesengajaan dan itu tidak mewakili keseluruhan," tegas pria yang kerap disapa Buwas tersebut.

Sebagai informasi, pemerintah menyalurkan bantuan beras untuk meringankan beban masyarakat selama pandemi virus corona (Covid-19). Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat juga dinilai memberikan tekanan kepada masyarakat.

Total penerima bantuan beras sebanyak 28,8 juta Keluarga Penerima Manfaat. Sebanyak 20 juta KPM telah disalurkan dan akan menyusul penyaluran beras untuk 8,8 juta KPM.

Selanjutnya: Sri Mulyani ungkap kekhawatirannya soal gelombang kedua Covid pada ekonomi RI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×