Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik lndonesia (Peruri) menyalurkan bantuan pinjaman lunak dengan total nilai sebesar Rp 2,28 miliar kepada 66 mitra binaan.
Bantuan lunak ini diberikan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di wilayah Wonosobo, Salatiga, Karanganyar, Wonogiri dan Boyolali.
Program ini bertujuan memberikan tambahan modal sekaligus merangsang pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) agar menjadi usaha yang mandiri sehingga dapat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, kata Sekretaris Perusahaan Peruri Eddy Kurnia melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Eddy mengatakan masing-masing mitra binaan yang bergerak di bidang usaha industri, perdagangan, pertanian dan perikanan, akan mendapatkan pinjaman lunak sesuai dengan permintaan dan kapasitas usaha.
Program kemitraan ini sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) Kementerian BUMN Nomor: PER-9/MBU|07|2015, yang mengimbau kepada BUMN untuk menyisihkan dana dari laba usaha perusahaan dalam menunjang pembinaan usaha kecil berbentuk pinjaman lunak.
Calon mitra binaan yang mendapatkan pinjaman lunak harus memenuhi beberapa syarat, antara lain harus berkewarganegaraan Indonesia yang memiliki kekayaan bersih maksimal sebesar Rp500 juta dan maksimal penjualan Rp2,5 miliar per tahun.
Syarat selanjutnya adalah bukan merupakan anak perusahaan atau cabang dari perusahaan berskala menengah/besar dan telah melakukan kegiatan usaha minimal satu tahun serta mempunyai potensi untuk dikembangkan.
Sejauh ini, PKBL Peruri telah memiliki 6.430 mitra binaan yang tersebar di 18 provinsi di lndonesia dan menyerap sekitar 18.000 tenaga kerja di daerah tersebut.
"Harapan kami dengan semakin berkembangnya UKM, banyak tenaga kerja yang terserap di daerah-daerah penyangga ekonomi lndonesia sehingga peran serta Peruri dalam meningkatkan perekonomian nasional semakin nyata," ujar Eddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News