kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Perusahaan China berminat bangun pabrik pengolahan nikel senilai US$ 7 miliar


Selasa, 08 November 2011 / 15:41 WIB
Perusahaan China berminat bangun pabrik pengolahan nikel senilai US$ 7 miliar
ILUSTRASI. Bisa ditiru, ini strategi Elon Musk bisa sukses dalam berbisnis. REUTERS/Hannibal Hanschke


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Edy Can

JAKARTA. Ningxia Hengshun Smelter Group, perusahaan asal China, berminat membangun industri pengolahan nikel di Indonesia. Total investasinya sebesar US$ 7 miliar.

Deputi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal bidang Promosi Investasi Himawan Hariyoga mengungkapkan, perusahaan itu akan membangun pabrik pengolahan nikel dengan kapasitas hingga 100.000 ton per tahun. Cuma, hingga sekarang, perusahaan itu belum menentukan lokasi pembangunan pabrik pengolahan itu.

"Kalau kami inginnya sesuai dengan MP3EI, karena di situ sudah jelas lokasi industri pertambangan dimana," katanya, Selasa (8/11). Berdasarkan MP3EI, lokasi industri pertambangan terdapat di Kalimantan dan Sulawesi.

Himawan bilang, Ningxia berencana membenamkan duitnya tahun ini. Nantinya, BKPM akan memfasilitasi proses perizinan perusahaan tersebut. "Mereka ingin dapat informasi apa baik dari sektor maupun daerah kami siap,"ujarnya.

Menurutnya, Indonesia ke depan tidak lagi mengekspor bahan tambang mentah dengan adanya investasi di sektor pengolahan komoditas tambang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×