kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.687   -25,00   -0,15%
  • IDX 8.513   -57,32   -0,67%
  • KOMPAS100 1.178   -9,53   -0,80%
  • LQ45 856   -7,65   -0,89%
  • ISSI 299   -0,97   -0,32%
  • IDX30 442   -4,71   -1,05%
  • IDXHIDIV20 512   -6,09   -1,17%
  • IDX80 133   -1,05   -0,79%
  • IDXV30 136   -0,64   -0,46%
  • IDXQ30 142   -1,47   -1,03%

Perusahaan China berminat bangun pabrik pengolahan nikel senilai US$ 7 miliar


Selasa, 08 November 2011 / 15:41 WIB
Perusahaan China berminat bangun pabrik pengolahan nikel senilai US$ 7 miliar
ILUSTRASI. Bisa ditiru, ini strategi Elon Musk bisa sukses dalam berbisnis. REUTERS/Hannibal Hanschke


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Edy Can

JAKARTA. Ningxia Hengshun Smelter Group, perusahaan asal China, berminat membangun industri pengolahan nikel di Indonesia. Total investasinya sebesar US$ 7 miliar.

Deputi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal bidang Promosi Investasi Himawan Hariyoga mengungkapkan, perusahaan itu akan membangun pabrik pengolahan nikel dengan kapasitas hingga 100.000 ton per tahun. Cuma, hingga sekarang, perusahaan itu belum menentukan lokasi pembangunan pabrik pengolahan itu.

"Kalau kami inginnya sesuai dengan MP3EI, karena di situ sudah jelas lokasi industri pertambangan dimana," katanya, Selasa (8/11). Berdasarkan MP3EI, lokasi industri pertambangan terdapat di Kalimantan dan Sulawesi.

Himawan bilang, Ningxia berencana membenamkan duitnya tahun ini. Nantinya, BKPM akan memfasilitasi proses perizinan perusahaan tersebut. "Mereka ingin dapat informasi apa baik dari sektor maupun daerah kami siap,"ujarnya.

Menurutnya, Indonesia ke depan tidak lagi mengekspor bahan tambang mentah dengan adanya investasi di sektor pengolahan komoditas tambang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×