kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan farmasi genjot bisnis alat kesehatan tahun ini


Minggu, 08 Maret 2020 / 20:25 WIB
Perusahaan farmasi genjot bisnis alat kesehatan tahun ini
ILUSTRASI. Perusahaan farmasi menggenjot bisnis alat kesehatan di tahun ini.


Reporter: Agung Hidayat, Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan alat kesehatan (alkes) menunjukkan tren positif. Segmen pasar pemerintahan masih menjadi penyerap utama sektor industri farmasi ini.

Herry Triyatno, Direktur Keuangan PT Indofarma Tbk (INAF) menjelaskan, sejauh INAF porsi penjualan alkesnya sekitar 60% ke segmen pasar pemerintah dan sisanya ke kebutuhan instansi swasta. Di segmen pasar pemerintah, INAF melayani kebutuhan rumah sakit dan juga e-catalog dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca Juga: Mau cashflow lebih likuid, Indofarma (INAF) perdalam pasar swasta di 2020

Meski tahun lalu pesta demokrasi berlangsung, Herry mengaku, tidak memiliki dampak terhadap permintaan alkes di pasaran. "Walau ada hajatan politik di 2019, penjualan alkes ke pemerintah tidak terdampak. Meski begitu, INAF akan memperbaiki collection system dengan coba penetrasi porsi swasta," jelasnya kepada KONTAN, Jumat (6/3).

Segmen pasar swasta tetap digenjot, dimana biasanya penagihan bisa lebih cepat agar cash flow perusahaan menjadi lebih likuid. Herry memproyeksikan porsi penjualan alkes di segmen swasta tahun ini bisa menjadi  50% dari total penjualan alkes INAF, dimana tahun lalu porsinya masih 40%.

Keseriusan INAF menggarap segmen alkes ini dibuktikan dengan ditekennya dua nota kesepahaman (MoU) dalam satu bulan Februari tahun ini. MoU pertama INAF kembali menggandeng mitra luar negeri SWS (HK) Ltd. yang berkantor pusat di Hongkong untuk pemasaran dan pengembangan produksi peralatan medis Hemodialisa.

Kemudian, INAF juga menjalin kerjasama dengan PT Poly Jaya Medikal untuk pemasaran dan pendistribusian alat kesehatan. Adapun di sepanjang tahun ini Herry bilang INAF telah mematok target penjualan alat kesehatan Rp 400 miliar lebih tinggi dari pencapaian di 2019 yang sebesar Rp 170 miliar.

Di kuartal-I 2020, Herry memprediksi, pertumbuhan penjualan konservatif sebesar 15% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. Pertumbuhan awal tahun ini didominasi segmen alkes dan obata-obatan yang bakal tumbuh lebih baik dari tahun lalu.

Baca Juga: Ini strategi Indofarma (INAF) hadapi pelemahan rupiah




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×