Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hubungan Indonesia dan Bangladesh akan diperkuat lewat ekspansi perusahaan asal Indonesia ke Bangladesh.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan ekspor komoditas utama Indonesia antara lain CPO, kereta api dan komponennya, serta kertas karton. Sedangkan, impor barang terbesar dari Bangladesh yaitu benang.
Pada acara Perayaan Hari Kemerdekaan ke-47 Bangladesh di Jakarta, Airlangga mewakili Indonesia menyampaikan apresiasinya terhadap Bangladesh yang telah mempercayai PT INKA untuk mendukung dalam pengembangan konektivitas Bangladesh. Perusahaan industri kereta api ini secara bertahap mengirimkan 400 gerbong kereta ke Bangladesh.
“Kerjasama antara PT INKA dengan Kereta Api Bangladesh dalam pembelian gerbong kereta api sudah ditandatangani sejak tahun 2017. Hal ini akan menjadi tonggak sejarah berbagai peningkatan kerja sama kedua belah pihak untuk yang akan datang,” papar Airlangga dalam keterangan pers, Selasa (27/3).
Selain itu, Airlangga bilang, PT Japfa Comfeed Indonesia berencana mendirikan pabrik baru di Bangladesh yang akan fokus menghasilkan produk pakan ternak. Ini menandakan geliat industri nasional yang mampu berinvestasi dan melakukan ekspansi di luar negeri, sekaligus menunjukkan daya saingnya di tingkat global.
“Ke depannya, kerjasama ini akan diarahkan langsung untuk membentuk usaha bersama dalam komponen permesinan dan pemeliharaannya, serta kerjasama teknis atau peningkatan kapasitas tenaga kerja Bangladesh,” tutur Airlangga.
Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Azmal Kabir mengungkapkan, pemerintah Bangladesh sangat senang bisa bermitra dengan Indonesia di segala bidang dan berharap hubungan bilateral ini akan semakin meningkat ke depannya.
Dia menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI Joko Widodo yang telah berkesempatan untuk mengunjungi Bangladesh dan bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. Menurutnya, selain melakukan pertemuan bilateral, Jokowi juga menyambangi pengungsi Rohingya.
“Di sepanjang perjalanan, saat itu, masyarakat Cox's Bazar turut menyambut kedatangan Jokowi. Kedatangan Jokowi ke Cox’s Bazar tersebut juga bersamaan dengan pemberian bantuan dari Indonesia berupa makanan dan obat-obatan,” ungkap Azmal.
Catatan saja, kedua negara memiliki hubungan bilateral yang baik, terutama dalam hal penguatan kerja sama di bidang ekonomi khususnya sektor industri. Ini terlihat dari nilai perdagangan kedua negara yang mengalami peningkatan, di mana tahun 2014 mencapai US$ 1,38 miliar dan menjadi US$ 1,65 miliar pada tahun 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News