kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan Korea bentuk konsorsium untuk ikut tender PLTU PLN 2x100 mw


Rabu, 06 Juli 2011 / 17:09 WIB
Perusahaan Korea bentuk konsorsium untuk ikut tender PLTU PLN 2x100 mw
Salah satu film Korea romantis terbaik, film The Beauty Inside yang dibintangi Han Hyo Joo dan Yoo Yeon Seok.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Korea East West Power Co Ltd membentuk konsorsium dengan PT Adaro Energy untuk ikut serta dalam tender pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Selatan. Tender yang digelar tersebut adalah pembangkit dengan kapasitas 2x 100 megawatt (mw).

"Kami sudah lolos dalam tahap prakualifikasi dengan empat perusahaan lainnya," ujar General Manager EWP untuk Indonesia, Hwang Jin Yoon, Rabu (6/7).

Dalam konsorsium tersebut, Hwangu mengatakan EWP memiliki porsi saham sebesar 35% sedangkan untuk Adaro Energy sebesar 65%. Untuk membangun proyek tersebut membutuhkan dana sekitar US$ 400 juta.

Sedangkan kebutuhan batubaranya nanti diperkirakan mencapai 1 juta ton. Kebutuhan ini akan berasal dari Adaro Energy. "Nanti jika kami menang diperkirakan akan mulai konstruksi pada kuartal I 2012 dan butuh waktu 3 tahun," kata Hwang.

Hwang melanjutkan, pihaknya ingin terlibat dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga swasta di Indonesia. Hingga saat ini, belum ada perusahaan asal Korea yang membangun pembangkit. Selama ini, perusahaan asal Korea hanya mengerjakan konstruksi, pemeliharaan dan perawatan pembangkit milik PLN.

Tidak hanya mengincar pembangkit batubara di Kalimantan Selatan, EWP juga membidik beberapa pembangkit utamanya pembangkit bahan bakar batubara, gas dan pembangkit bahan bakar hydro. "Kalau panas bumi kami masih belum memiliki teknologinya. Jadi kami tidak akan masuk ke sana," kata Hwang tanpa mau menyebutkan pembangkit mana yang diincar oleh EWP.

Executive Vice President EWP, Lim Hyan Ku mengatakan, alasan EWP masuk ke Indonesia sebab pasar pembangkit di Korea sudah penuh. "Kami ingin fokus pasar Indonesia. Kami memiliki teknologi canggih dan kami sudah memiliki banyak pengalaman di Korea," kata Lim.

Sebelum menjadi mitra Adaro, EWP hanya terlibat sebagai operation and maintenance (perawatan dan pemeliharaan). Yang menjadi mitra Adaro adalah Mitsui Co Ltd, perusahaan asal Jepang. Namun, pada awal tahun ini, Mitsui mengundurkan diri sebagai mitra Adaro yang kemudian digantikan oleh EWP.

Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN, Nasri Sebayang menyambut baik rencana EWP untuk ikut terlibat dalam IPP. Namun, perusahaan asal Korea harus mengikuti tender terlebih dahulu. Selain harus mengikuti tender, perusahaan asal Korea yang ingin membangun pembangkit harus mengikuti Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2011-2020. Jika tidak sesuai dengan RUPTL tersebut, kata Nasri, PLN menolak rencana pembangunan tersebut.

Merujuk kepada RUPTL PLN 2011-2020, PLN akan menambah pasokan setrum sebesar 51.482 mw. Dari jumlah tersebut, Pembangkit yang dibangun oleh PLN sebesar 29.243 mw. Sedangkan kontribusi dari pembangkit swasta mencapai 22.243 mw. "Secara rata-rata pasokan kita tambah 5.150 mw per tahun," tutur Nasri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×