kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan migas berharap harga minyak bisa stabil di atas US$ 60 per barel


Minggu, 24 Januari 2021 / 17:17 WIB
Perusahaan migas berharap harga minyak bisa stabil di atas US$ 60 per barel
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja di fasilitas migas Pertamina.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia masih berfluktuasi di level US$ 50-an per barel. Harga minyak acuan baik West Texas Intermediate (WTI) maupun harga minyak mentah berjangka jenis Brent belum bisa menembus level US$ 60 per barel.

Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menyampaikan, pergerakan harga minyak yang pada awal tahun ini berada di atas US$ 50 per barel sebenarnya cukup positif. Namun, perusahaan migas berharap harga pada tahun 2021 ini bisa stabil di atas US$ 60 per barel.

"Kita melihat pergerakan yang positif harga minyak yang berada diatas US$ 50 sejak awal Desember 2020. Industri berharap di tahun ini harga stabil di atas US$ 60," kata Rizal kepada Kontan.co.id, Minggu (24/1).

Baca Juga: Jaga produksi migas, Pertamina Hulu Mahakam luncurkan proyek Locomotive-8

Menurutnya, pergerakan harga minyak dunia masih akan bergantung pada pemulihan ekonomi dan pandemi Covid-19. Kecepatan distribusi vaksin juga akan menjadi faktor penentu pergerakan pasar.

Oleh sebab itu, Rizal menilai bahwa perusahaan yang bergerak di sektor migas baik itu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) maupun kontraktor jasa penunjang migas masih wait and see untuk melakukan investasi dan ekspansi. Apalagi, di sektor hulu migas yang memikili tingkat risiko yang tinggi.

"Menurut saya di tahun ini investor maupun pemain migas masih melihat situasi, kegiatan eksplorasi maupun kegiatan investasi padat kapital di sektor hulu migas masih akan lesu di tahun ini," pungkas Rizal.




TERBARU

[X]
×