Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar makanan hewan (pet food) masih menjanjikan dimana populasi hewan peliharaan baik kucing dan anjing di dalam negeri cukup banyak. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai potensi pasar yang besar bagi perusahaan penyedia pet food, Royal Canin Indonesia.
Menurut Aria Pradana, Direktur PT Royal Canin Indonesia tidak banyak negara yang punya potensi pasar seperti Indonesia. "Riset pasar yang kami temukan ada 21,6 juta ekor kucing peliharaan dan 3,3 juta anjing peliharaan di Indonesia saat ini, dan kondisinya 50% masih belum mengonsumsi pet food ini," terangnya ditemui usai acara perusahaan, Rabu (11/3).
Baca Juga: Royal Canin Indonesia kuasai pangsa pasar pet food hingga 20%
Hal tersebut mengindikasikan bisnis ini masih punya lahan luas untuk berkembang. Menurut Aria pertumbuhannya bisnis industri ini cukup menjanjikan, dimana pada tahun lalu permintaan pet food bisa mencapai 9%. Dalam lima tahun terakhir, Royal Canin Indonesia juga mampu tumbuh kisaran 15%. "Tahun ini kami juga mematok pertumbuhan yang sama (dengan tahun sebelumnya)," ujar Aria.
Brand Royal Canin sendiri menyasar segmen produk premium yang menurut Aria punya porsi sekitar 25% dari total permintaan makanan hewan nasional. Saat ini perusahaan Royal Canin Indonesia mengimpor seluruh barangnya dari Eropa, dan belum ada rencana untuk membangun lini produksi di dalam negeri.
Baca Juga: Tingkatkan budidaya unggas, Sierad Produce (SIPD) kembangkan smart poultry farming
Aria bilang model bisnis perusahaan di Indonesia tergolong efisien, sebab Royal Canin Indonesia merupakan cabang langsung dari Royal Canin Global di Perancis. Adanya wabah virus Covid-19 tak menjadikan perusahaan khawatir lantaran pasokan produk masih lancar dan aman.
Royal Canin Indonesia memasok langsung produknya ke lebih dari 1.300 mitra toko di seluruh Indonesia. Harapannya ke depan seluruh mitra dapat terhubung lewat layanan e-commerce perusahaan yang baru saja diluncurkan guna menjaring pasar lebih luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News