Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cukup banyak wirausaha berguguran lantaran beragam faktor penghambat di tahun-tahun awal berdiri. McKinsey & Company menyebut, 50% usaha kecil dan menengah gulung tikar selama lima tahun pertama masa operasi mereka. Penyebabnya terutama perkara dana.
Namun ada pula data lain yang menyingkap, dalam sepuluh tahun terakhir, hanya 24% usaha baru dengan dukungan pendanaan korporasi besar yang dapat bertahan dan berkembang. Dapat disimpulkan dari data tersebut, redupnya usaha baru tidak selamanya karena keterbatasan sokongan pendanaan.
Hal ini menjadi fokus utama bagi perusahaan venture builder, East Scandi Group. Tidak seperti venture capital, yang fokus pada investasi berbasis valuasi pada usaha yang sudah bergerak, tapi merugi. venture builder fokus pada riset dan pengembangan teknologi dan validasi model bisnis sebelum membentuk badan usaha dan melakukan investasi. Sehingga risiko kegagalan dapat diminimalisir.
Ayunda Afifa, Co Founder dan CEO East Scandi Group menjelaskan, ada kecenderungan selama lima tahun terakhir ini berwirausaha adalah tentang membuat pitch deck dan meminta dana dari pihak ketiga. "Butuh mentalitas yang tepat untuk berwirausaha dan kami fokus berkenalan dengan figur-figur ini yang area bisnis nya sejalan dengan misi jangka panjang kami untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata Ayunda, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (20/12).
Baca Juga: Alner Raih Penghargaan dari Program Akselerator Transform
Sepanjang tahun 2023, East Scandi Group telah meluncurkan serta mengoperasikan pengembangan brand di area bisnis hospitality serta properti di Jakarta dan Bogor. Kini di pengujung tahun, lini usaha F&B menjadi pilihan baru venture builder tersebut. Yakni dengan lahirnya street bakery stall Just Better Stuffs (JBS) di Kemayoran dan Cipete yang mengusung konsep bakery Prancis gerobak dengan kualitas bahan baku dan rasa kelas hotel berbintang.
Kedua pendiri JBS, Farhan Nugra dan Dipa, telah menjalani usaha kuliner sejak tahun 2014 sejak sama-sama masih bersekolah. “Kami butuh waktu 4 bulan untuk formulasi varian resep, literasi, dan mengembangkan model bisnis bersama tim East Scandi. Kecepatan di seluruh proses kerja sangat berbeda dari tempat bekerja yang pernah saya temui,” terang Farhan.
Pola pikir, kecepatan, dan literasi sambil praktik adalah tiga hal yang ditekankan East Scandi Group. Venture builder ingin menekankan, pada akhirnya menjadi pengusaha adalah tentang kemauan dan seberapa kuat kita berbuat untuk pengembangan usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News