kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,53   1,89   0.20%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pesan mantan kepala SKK Migas Amien Sunaryadi untuk penggantinya Dwi Soetjipto


Senin, 03 Desember 2018 / 16:18 WIB
Pesan mantan kepala SKK Migas Amien Sunaryadi untuk penggantinya Dwi Soetjipto
ILUSTRASI. Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dwi Soetjipto resmi dilantik sebagai kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Pada Senin (3/12) siang ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan mengukuhkan Dwi sebagai pengganti Amien Sunaryadi yang habis masa jabatan sebagai Kepala SKK Migas sejak 18 November 2018 lalu.

Dalam sambutan perpisahannya, Amien, berbagi cerita soal pengalamannya menjadi Kepala SKK Migas selama empat tahun sejak 21 November 2018 lalu. Setelah itu, Amien pun memberikan gambaran soal tantangan yang harus diemban Dwi selaku SKK Migas yang baru.

Saat diminta menjabat sebagai Kepala SKK Migas oleh Sudirman Said sebagai Menteri ESDM saat itu, Amien mengaku bahwa dirinya tidak banayk mengerti mengenai persoalan Migas. Namun, Sudirman meyakinkan bahwa hal terpenting yang dibutuhkan SKK Migas ialah untuk menerapkan good corporate governance (GCG) agar tatakelola migas bisabersih dan transparan, bebas dari penyuapan.

"Saya tanya ke Pak Sudirman, apa sih sebenarnya kok saya ditunjuk. Beliau katakan, SKK gajinya cukup gede, walaupun dibanding Pertamina dan PLN kalah gede. Tapi kenapa kepala-nya mau terima suap? Jadi Mas Amien beresin ini. Alhamdulillah, kita pun sudah lolos sertifikasi sistem manajemen anti penyuapan," kenang Amien.

Selain berharap agar Dwi bisa melanjutkan GCG di tubuh SKK Migas, Amien pun mengingatkan sejumlah tantangan migas, khususnya soal eksplorasi dan produksi. Amien menyayangkan, Indonesia belum memiliki data sub surface, padahal sudah lebih dari 100 tahun menghasilkan minyak.

Begitu pun untuk anggaran eksplorasi, yang mana sekali pun membutuhkan dana besar, namun tidak tercatat dalam APBN. "Lucu banget, nggak ada anggaran untuk eksplorasi. Jadi untuk KKKS expired diaturlah komitmen eksplorasi. Jadi nanti bagian Pak Tjip (Dwi Soetjipto) yang serius, bagaimana menggunakan database of survei, dana US$ 2 miliar," ungkap Amien.

Yang terpenting, lanjut Amien, tantangan terbesar dari SKK Migas ke depan ialah untuk miningkatkan produksi migas, mengingat sampai saat ini belum ada yang menemukan giant discovery, termasuk Pertamina. Menurutnya, penemuan giant discovery itu dibutuhkan karena Indonesia membutuhkan sekitar 1,5 juta barel per hari (bph).

"Jadi kalau saya boleh diizinkan berpesan, Indonesia butuh giant discovery. Pertamina atau yang lainnya tidak pernah giant discovery. Tapi sekarang terikat kontrak dengan SKK untuk penggunaan eksplorasi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×