kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Petani desak pemerintah cari cara serap karet


Kamis, 03 Desember 2015 / 11:27 WIB
Petani desak pemerintah cari cara serap karet


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Melihat harga karet yang jatuh semakin dalam, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) mendesak pemerintah segera mengambil langkah utnuk menyelamatkan harga karet. KTNA mengusulkan pemerintah menunjuk badan usaha milik negara (BUMN) untuk menyerap karet dari petani.

Menurut Ketua Umum Kelompok KTNA Nasional Winarno Tohir, BUMN yang menyerap karet tidak harus Perum Bulog, tetapi bisa juga PT Pertani atau PT Bhanda Ghara Reksa (BGR). "Saya yakin kapasitas gudang mereka masih cukup," ujarnya di Jakarta, Rabu (2/12).

KTNA juga mengusulkan harga pokok pembelian (HPP) karet sebesar Rp 6.000 per kilogram (kg). Menurut Winarno, usulan HPP tersebut lebih tinggi dari harga produksi.

Selain itu, KTNA juga mendesak pemerintah untuk mewajibkan produsen otomotif yang beroperasi di Indonesia menyerap karet lokal. Tujuannya supaya permintaan karet dari dalam negeri meningkat, sehingga harga karet pun akan terangkat.

"Solusi untuk menaikkan harga kelapa sawit sudah ketemu, yaitu dengan mewajibkan penggunaan biodiesel. Masa untuk karet tidak bisa?" ujar Winarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×