kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Petani jagung kritik impor gandung


Kamis, 16 November 2017 / 18:24 WIB
Petani jagung kritik impor gandung


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi jagung nasional disebut telah mampu memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Asal tahu saja, 80% hasil produksi jagung nasional dipakai pakan ternak.

"Mayoritas hasil produksi digunakan untuk pakan ternak baik pabrikan maupun layer," ujar Ketua Umum Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI), Sholahuddin kepada Kontan.co.id, Kamis (16/11).

Produksi jagung hingga Oktober 2017 sebesar 21 juta ton. Angka tersebut dianggap telah memenuhi kebutuhan pakan ternak. Selain itu juga di berbagai daerah telah memulai panen jagung.

Sholahuddin menyayangkan impor gandum untuk bahan baku ternak. Ia menilai bahan baku pakan ternak bisa menggunakan jagung keseluruhan.

Meski produksi jagung mencukupi kebutuhan industri pakan, namun produksi jagung masih tersebar di berbagai daerah. Sholahuddin bilang industri pakan selama ini hanya mengambil dari berbagai daerah.

"Industri pakan berkumpul di daerah Jawa, Sulawesi sebagian, dan Lampung," terang Sholahuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×