kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Petani masih persoalkan harga kakao


Jumat, 05 Februari 2016 / 13:23 WIB
Petani masih persoalkan harga kakao


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Jelang pemberlakuan wajib fermentasi pada bulan Mei 2016 mendatang, petani kakao meminta agar pemerintah mengerek harga kakao ditingkat petani.

Pasalnya, saat ini harga kakao di tingkat petani sangat rendah bila dibandingkan dengan harga kakao di pasar global. Bahkan, kakao fermentasi tak mampu mengangkat harga kakao petani karena perbedaannya yang sangat tipis.

Wajib fermentasi bagi petani kakao merupakan amanat dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 67 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu dan Kualitas Biji Kakao.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI) Arif Zamroni mengatakan, saat ini harga kakao di pasar global sekitar Rp 36.000 per kilogram (kg). Sementara harga kakao ditingkat petani hanya berada di kisaran Rp 22.000−Rp 25.000 per kg. 

Perbedaan harga yang terlalu jauh tersebut membuat petani tidak semangat melakukan fermentasi kakao. "Kami menuntut pemerintah untuk mendukung petani agar perbedaan antara kakao fermentasi dengan kakao basah lebih dari Rp 3.000 per kg," ujar Arif, Kamis (4/2).

Sebab selama ini, perbedaan antara harga kakao basah dan kakao hasil fermentasi tidak jelas. Bahkan sering kali, harga kakao fermentasi ditentukan sendiri oleh tengkulak. 
Karena itu, petani kakao menuntut pemerintah untuk mengeluarkan sertifikasi kakao fermentasi. Tujuannya sebagai perlindungan kepada petani kakao dari permainan harga oleh tengkulak dan pedagang.

Hanya saja, Ketua Umum Asosiasi Kakao Fermentasi Indonesia Syamsuddin Said membantah bahwa selisih harga kakao fermentasi sangat tipis dengan kakao basah. Menurutnya, selisih harga kakao fermentasi dengan kakao basah sekitar Rp Rp 3.000 per kg. 

Selain itu, harga kakao di tingkat petani sebenarnya sudah tinggi, saat ini rata-rata Rp 30.000 per kg untuk non fermentasi. Harga tersebut akan naik bila produk kakao difermentasi hingga mencapai Rp 33.000 per kg atau mendekati harga kakao internasional.

Ketua Asosiasi Industri Kakao Indonesia Pieter Jasman menyebut, harga kakao fermentasi yang dibeli industri dari petani saat ini adalah Rp 33.000 per kg dan harga ini cukup tinggi. Tingginya harga kakao dunia dan penguatan nilai kurs membuat harga kakao petani terkerek di 2015

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×