Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Petani kelapa sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) telah mengajukan proposal permohonan peremajaan alias replanting perkebunan kepala sawit kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Dalam proposal tersebut, Apkasindo menyodorkan 1,5 juta hektare (ha) perkebunan kelapa sawit milik petani yang mendesak untuk dilakukan peremajaan.
Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Apkasindo Asmar Arsyad mengatakan, sampai saat ini, anggotanya belum menikmati hasil dana pungutan crude palm oil (CPO Fund). Karena itu, pihaknya mendesak agar BPDP segera menyetujui proposal mereka untuk melakukan replanting sawit seluas 1,5 juta ha secara bertahap.
"Kami berharap agar BPDP dapat memberikan subsidi untuk replanting sawit sekitar 300 .000 ha sampai 400.000 ha per tahun secara bertahap," ujar Asmar, Senin (17/10).
Asmar berharap, BPDP sudah dapat mencairkan dana subsidi replanting pada tahun 2017 bagi petani rakyat khususnya anggota Apkasindo. Sebab selama ini, Asmar mengklaim petani belum merasakan langsung manfaat dari CPO Fund tersebut. Sejauh ini, baru ada pelatihan di 61 kabupaten di seluruh Indonesia.
BPDP sebenarnya sudah bisa merealisasikan program replanting sawit karena sudah ada peraturan menteri pertanian yang mengatur tata cara teknis penyaluran dana tersebut. "Ini yang kami pertanyakan, karena permentan sudah ada, tapi justru dana itu banyak digunakan untuk hal lain yang bukan untuk kepentingan petani," tutur Asmar.
Padahal, Asmar bilang petani sawit menguasai 43% dari total lahan produksi kelapa sawit. Untuk itu, peremajaan perkebunan kelapa sawit milik rakyak mendesak dilakukan. Menurutnya yang termasuk petani sawit adalah mereka yang memiliki lahan sawit 25 ha ke bawah. Namun, proposal pengajuan dana replanting 1,5 juta ha itu disaring dan hanya berasal dari petani yang memiliki lahan sawit 4 ha ke bawah.
Untuk peremajaan 1 ha kebun kelapa sawit butuh dana sebesar antara Rp 40 juta hingga Rp 50 juta. Dari total jumlah itu, BPDP harus memberikan subsidi sebesar Rp 25 juta per ha secara gratis. Sementara sisanya dipenuhi dari pinjaman perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News