Reporter: Dani Prasetya | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Ribuan petani tebu menggelar demo di Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) siang ini (14/12). Mereka menolak rencana impor 500.000 ton gula pada 2012.
Selain itu, mereka juga meminta penghentian peredaran gula rafinasi di pasaran, mengumumkan audit distribusi gula rafinasi dan mencabut izin impor PT Makasar Tene karena terbukti menjual gula rafinasi di pasar umum.
"Saya sudah minta adanya pengetatan impor gula," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat di sela Seminar Menciptakan Sejuta Lapangan Kerja dan Wirausahawan Baru di Kementerian Perindustrian, Rabu (14/12).
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Benny Wahyudi, menambahkan, akan memfasilitasi tuntutan dari petani tebu itu meski sebenarnya kementerian itu tidak secara spesifik mengurus hal tersebut.
Selain itu, para petani tebu mendesak, supaya pemerintah mencabut Surat Keputusan Menteri Perdagangan No 111 tahun 2009 karena dianggap menjadi penyebab membanjirnya gula rafinasi di pasar konsumsi.
Kemudian, mereka meminta, pemerintah mempertahankan gula sebagai produk dalam pengawasan sesuai dengan Keputusan Presiden No 57 tahun 2004. Juga, petani tebu itu meminta penghentian pemberian izin pabrik gula rafinasi baru.
Wakil Sekjen Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), M. Nur Khabsyin, menilai, alasan produksi gula turun sebagai alasan mengimpor gula tidak tepat. Karena sejatinya total pasokan gula dalam negeri mencapai 3,495 juta ton pada 2011.
Realisasi produksi gula pada 2011 sebesar 2,150 juta ton ditambah izin impor gula mentah sebesar 225.000 ton. Totalnya, pasar domestik mendapat pasokan 2,375 juta ton.
Namun, jumlah itu masih mendapat tambahan dari rembesan gula rafinasi sebesar 400.000 ton per tahun dan bekas gula selundupan dari empat pintu perbatasan yaitu Entikong Kalimantan Barat, Nunukan Kalimantan Timur, Kep. Riau, dan Aceh sekitar 720.000 ton.
"Rencana impor gula itu, secara psikologis akan berdampak pada penurunan harga gula. Apalagi, petani baru saja menyelesaikan musim giling tebu," kata Nur.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi sempat menyebut, produksi gula dalam negeri diperkirakan 2,3 juta ton-2,4 juta ton. Angka itu menjadi patokan bahwa tahun depan pasar domestik masih kekurangan sekitar 300.000 ton-500.000 ton gula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News