kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

Petrocom bangun pabrik senilai US$ 30 juta


Jumat, 11 November 2011 / 13:29 WIB
Petrocom bangun pabrik senilai US$ 30 juta
ILUSTRASI. Termurah Rp 50 jutaan, harga mobil bekas Toyota Corolla tahun segini bersahabat


Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Edy Can

CILEGON. Petrocom Energy Ltd. menginvestasikan dana sebesar US$ 30 juta hingga US$ 40 juta untuk membangun fasilitas pencampuran batu bara (coal blending facility). Pembangunan pabrik berkapasitas 10 juta ton per tahun ini rencananya dibangun di kawasan Krakatau Steel, Cilegon, Banten.

Pabrik ini akan akan menghasilkan batubara yang spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna industri. Sebab, Chairman & CEO Petrocom Indonesia Howard Au mengatakan, Indonesia memiliki kualitas batubara yang sangat beragam dan ada kalanya tidak sesuai dengan permintaan pasar.

"Banyak batu bara tidak berkualitas yang akhirnya ditolak oleh pasar. Untuk itu perlu dicampur dan diolah agar bisa menghasilkan yang sesuai permintaan pasar," kata Howard dalam konferensi pers di Cilegon, Banten, Jumat (11/11)

Saat ini studi kelayakan pembangunan ini telah selesaikan dan diserahkan kepada pihak PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). Anggota Dewan Penasehat Internasional dari Indonesia untuk Petrocom Bambang Setiawan memperkirakan butuh waktu tiga bulan untuk menyelesaikan masalah hukum dan pengaturan skema bisnis dengan KRAS dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Sejak kami memilih lokasi, perancangan hingga pembangunan mungkin dibutuhkan waktu sekitar 18 bulan sampai kami bisa beroperasi penuh," kata Howard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×