Reporter: Herlina KD, Aceng Nursalim, Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI), anak usaha PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk membentuk perusahaan patungan dengan Compagnie Financiere Groupe Michelin. Bisnis perusahaan patungan tersebut adalah memproduksi karet sintetis atawa synthetic rubber.
Penandatanganan perjanjian pembentukan PBI dilakukan kedua perusahaan pada Senin (17/6).
Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical, Erwin Ciputra, menuturkan, nilai investasi yang digelontorkan untuk membangun pabrik karet sintetis ini US$ 435 juta. Menurut rencana, pembangunan pabrik akan dimulai awal 2015.
Sekretaris Perusahaan Chandra Asri, Suryandi, berharap, pabrik karet sintetis itu bisa memulai produksinya di awal tahun 2017. "Lokasinya dekat dengan lokasi pabrik Chandra Asri," ujar dia kepada KONTAN Senin (17/6).
Seperti diketahui, Chandra Asri memiliki kompleks pabrik yang berlokasi di Ciwandan, Cilegon, Banten. Namun, Suryandi belum bisa memastikan berapa kapasitas pabrik karet sintetis ini. Menurut dia, kedua belah pihak masih akan membahas lebih lanjut mengenai kapasitas pabrik ini.
Dalam perusahaan patungan tersebut, Petrokimia Buta-diene akan memegang 45% saham. Sedang porsi saham yang terbesar, yaitu 55%, berada di tangan Michelin.
Erwin menambahkan, pabrik karet sintetis tersebut dirancang menjadi pabrik pertama di Indonesia yang bisa memproduksi bahan baku untuk industri ban ramah lingkungan. "Ini akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia dengan berkurangnya impor bahan baku dan mendorong peningkatan ekspor ban," jelasnya dalam keterangan resmi.
Permintaan karet sintetis diperkirakan akan terus meningkat, seiring dengan tren pemakaian ban yang ramah lingkungan. Seperti diketahui, Michelin adalah pelopor dalam memperkenalkan teknologi ban ramah lingkungan di tahun 1992.
Dalam kemitraan ini, Michelin dan Petrokimia Butadiene Indonesia akan menggabungkan keahliannya. Edwin berharap, sinergi tersebut bisa menciptakan nilai yang signifikan bagi pasar Indonesia dan pasar Asia Tenggara.
Seperti diketahui, saat ini PBI juga tengah mendirikan pabrik butadiene yang akan mulai beroperasi pada kuartal III tahun ini. Pabrik tersebut akan memproduksi 100.000 ton butadiene per tahun.
Tapi, karena baru beroperasi di kuartal III tahun ini, Suryandi menuturkan, produksi Petrokimia Butadiene belum optimal. Kapasitas produksi PBI diprediksi baru berkisar 25.000 ton-50.000 ton sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News