kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Petrokimia Gresik akan produksi 5 juta ton pupuk di 2020


Jumat, 07 Februari 2020 / 19:18 WIB
Petrokimia Gresik akan produksi 5 juta ton pupuk di 2020
ILUSTRASI. Pekerja menata stok pupuk NPK bersubsidi saat monitoring penyaluran stok pupuk bersubsidi di Gudang Penyangga Petrokimia Gresik, Pakisaji, Malang, Jawa Timur, Kamis (6/12/2018). Petrokimia Gresik merencanakan produksi pupuk di sepanjang tahun ini sebesar


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik merencanakan produksi pupuk di sepanjang tahun ini sebesar 5 juta ton. Target ini masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020. 

Jika dibandingkan dengan pencapaiannya di 2019 yang sebesar 4,6 juta ton, produksi pupuk Petrokimia Gresik diproyeksikan tumbuh 8,6% year on year (yoy). 

Baca Juga: Di DPR, PGN Janjikan Penurunan Harga Gas Industri Terlaksana Sesuai Jadwal

Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono menjelaskan naiknya rencana produksi karena kapasitas produksi akan meningkat ditambah dengan realisasi beberapa proyek pengembangan kapasitas produksi khususnya terkait pupuk NPK dan  Aluminium Fluoride (AlF3).

"Selain itu, perusahaan juga akan meningkatkan market share di sektor retail komersil terutama produk NPK," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (7/2). 

Asal tahu saja, sampai dengan saat ini market share Petrokimia Gresik di segmen pupuk NPK subsidi sekitar 85% dan di retail komersil masih 10% hingga 15%. Adanya peluang pasar komersil yang masih terbuka lebar, bisa dibilang jadi fokus Petrokimia Gresik di tahun ini. 

Adapun rencana ini juga sebagai respon wacana pemerintah yang akan melakukan pengalihan subsidi pupuk. Oleh sebab itu, Petrokimia Gresik juga harus siap bersaing dengan produk pupuk komersil lain. Bisa dibilang Petrokimia Gresik punya keunggulan karena punya kapasitas pabrik terbesar di Indonesia yaitu 2,7 ton per tahun. 

Baca Juga: Empat sektor industri belum rasakan dampak Perpres tentang penetapan harga gas bumi

Yusuf menjelaskan adanya pengurangan subsidi produk ZA, SP-36 dan Urea membuat pasar ritel komersil akan lebih dinamis. Menurut Yusuf market size retail komersil akan meningkat. 

Adapun  pertumbuhan jumlah penduduk tentu berkorelasi dengan kebutuhan pangan. Walaupun secara luasan areal pertanian cenderung mengalami penurunan, kebutuhan pupuk akan tetap meningkat. "Pupuk merupakan salah satu komponen utama dalam budidaya yang dapat meningkatkan produktivitas panen," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×