kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Petrosea (PTRO) Anggarkan Belanja Modal US$ 138 Juta pada Tahun 2022


Sabtu, 25 Desember 2021 / 15:45 WIB
Petrosea (PTRO) Anggarkan Belanja Modal US$ 138 Juta pada Tahun 2022


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) menyiapkan anggaran belanja modal senilai US$ 138 juta untuk sejumlah keperluan di tahun depan.  Direktur Petrosea, Romi Novan Indrawan memaparkan capex di tahun depan senilai US$ 138 juta untuk menjaga kapasitas saat ini dan menambah kapasitas. 

"Untuk menjaga kapasitas ini kami mengalokasikan dana belanja modal sebesar 40% dan untuk penambahan kapasitas sekitar 60%. Alokasi proyek paling besar di Kideco, KSM, dan Freeport," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Kamis (23/12). 

Di tahun depan, Petrosea menargetkan dapat meraih kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun ini. Presiden Direktur Petrosea, Hanifa Indradjaya mengatakan, di tahun depan Petrosea menerapkan strategi diversifikasi, digitalisasi, dan dekarbonisasi. Melalui strategi ini, diharapkan PTRO dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik. 

"Kami bisa memberikan indikasi bahwa kami targetkan margin improvement yaitu baik untuk gross profit margin, operating margin, dan net profit margin. Tidak hanya itu di setiap layer kami menargetkan imporvement margin," jelas Hanifa dalam kesempatan yang sama. 

Baca Juga: Arsal Ismail Jadi Dirut Bukit Asam (PTBA) Gantikan Suryo Eko

Hanifa menegaskan, pihaknya tidak bisa memberikan gambaran proyeksi angka pasti karena sebelum kontrak didapatkan, pihaknya tidak bisa menyampaikannya kepada publik. 

Namun demikian, Hanifa kembali memberikan gambaran bahwa PTRO sedang menjajaki dan mengembangkan beberapa proyek yang sudah advance yang akan menambah kinerja top line/pendapatan PTRO. 

Perihal target pelanggan di tahun depan, mengacu pada strategi 3D (Diversifikasi, Digitalisasi, dan Dekarbonisasi), PTRO membidik tambang mineral terutama mineral metal yang sangat kritikal untuk elektrifikasi. 

"Tapi yang lebih penting lagi adalah positioning kita terhadap target costumer, value proporsition  yang bisa kami tawarkan dengan delivery model yang jelas, profit formula yang sangat berbeda," ujarnya. 

Pada periode 9 bulan tahun ini, Petrosea mencatatkan pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba. Perinciannya, pendapatan PTRO tumbuh 20,7% yoy dari sebelumnya US$ 249,9 juta menjadi US$ 301,6 juta. Segmen pertambangan yang menjadi faktor pendorong naiknya pendapatan PTRO di periode ini. 

Baca Juga: Jaya Real Property (JRPT) Sebut Tren Permintaan Rumah Di Atas Rp 1 Miliar Menguat

Seiring dengan itu, laba bersih PTRO juga ikut tumbuh 10,4% yoy dari sebelumnya US$ 13,2 juta di akhir September 2020 menjadi US$ 14,5 juta di September 2021. 

Di sepanjang tahun ini, sudah ada sejumlah kontrak yang didapatkan oleh Petrosea, di antaranya sebagai berikut. 

Penandatanganan kontrak di area tambang KSM di Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dengan total nilai kontrak Rp 2,7 triliun. Petrosea bersama dengan anak usahanya PT Karya Bhumi Lestari menandatangani kerja sama dengan PT Kartika Selabumi Mining (KSM) dan PT Palm Mas Asri. 




TERBARU

[X]
×