kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

PGE Gandeng PLN IP Optimalkan Pemanfaatan PLTP di Indonesia


Minggu, 02 Juni 2024 / 06:43 WIB
PGE Gandeng PLN IP Optimalkan Pemanfaatan PLTP di Indonesia
ILUSTRASI. Pertamina Geothermal Energy (PGEO) gandeng PT PLN Indonesia Power (PLN IP) untuk optimalisasi pemanfaatan panas bumi


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT PLN Indonesia Power (PLN IP) telah resmi menandatangani Joint Development Agreement (JDA) untuk mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi.

Penandatanganan JDA ini menandai tahap baru dalam upaya bersama kedua perusahaan untuk mengoptimalkan kapasitas sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan, kesepakatan ini sebagai langkah strategis untuk mempercepat transisi energi Indonesia menuju energi terbarukan dan salah satu upaya PGE dalam meraih target kapasitas terpasang 1 GW.

"Kami meyakini kerja sama ini akan mempercepat pengembangan proyek-proyek panas bumi yang lebih efisien dan berkelanjutan, sebagai salah satu upaya strategis PGE mencapai 1 GW dalam dua tahun ke depan," kata Julfi dalam keterangan resmi, Sabtu (1/6).

JDA ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Joint Development Study Agreement (JDSA) oleh kedua perusahaan pada 22 Februari 2024.

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Akan Bagikan Dividen US$ 128,4 Juta

Salah satu fokus utama JDA adalah pengembangan proyek co-generation di dua wilayah kerja panas bumi dengan memanfaatkan brine atau air panas hasil pemisahan uap untuk meningkatkan kapasitas produksi listrik.

Target pengembangan awal PLTP Co-Generation (Binary Plant) yang sudah siap dikembangkan yaitu di PLTP Area Ulubelu Binary Unit dan PLTP Area Lahendong Binary Unit yang masing-masing berpotensi menambah kapasitas terpasang sebesar 30 MW dan 15 MW.

Julfi Hadi menyebut Co-Generation berpotensi menambah kapasitas terpasang PGE sampai 230 MW sehingga dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan efisiensi energi panas bumi.

Langkah selanjutnya, PGE dan PLN IP berkomitmen untuk menyelesaikan Power Purchase Agreement (PPA) dengan cepat untuk memastikan bahwa proyek-proyek ini dapat segera dibangun dan beroperasi sehingga memberikan manfaat optimal.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa Pertamina terus mengembangkan energi panas bumi dengan memanfaatkan potensi yang besar di Indonesia.

"Pengembangan panas bumi sebagai upaya mendukung Pemerintah mencapai target bauran energi nasional dan juga sebagai upaya Pertamina dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan," pungkas Fadjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×