Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sudah siap melaksanakan pembentukan Holding BUMN Migas. Pembentukan Holding BUMN Migas ini hanya tinggal menunggu Peraturan Pemerintah (PP) tentang Holding BUMN Migas ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
Sambil menunggu PP Holding BUMN Migas terbit, PT Pertamina (Persero) yang akan bertindak sebagai induk Holding Migas telah melakukan langkah berani dengan melepas (spin off) dua anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas) yaitu Perta-Samtan Gas dan Petra Arun Gas.
Alasan pelepasan anak usaha agar Pertagas fokus dalam bisnis transportasi dan niaga gas. Kedua anak usaha Pertagas itu pun sekarang berada langsung di bawah kendali Direktorat Gas Pertamina Persero.
Sementara itu PGN yang akan mengambil alih Pertagas justru belum berencana melepas anak usahanya. Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim menegaskan, sejauh ini PGN tidak berencana melakukan spin off atau akusisi anak usaha baru jelang terbentuknya Holding BUMN Migas.
PGN masih akan melanjutkan bisnis dengan organisasi yang sama. Dengan begitu, seluruh anak usaha akan tetap di bawah kendali Persero. PGN saat ini tercatat memiliki delapan anak usaha. Ada Saka Energi Indonesia yang bergerak di bidang hulu migas dan sahamnya 100% dimiliki PGN.
Ada juga anak usaha di sektor midstream seperti PT Transportasi Gas Indonesia/TGI dengan 60% saham digengam oleh PGN, PT Nusantara Regas yang 40% sahamnya dimiliki PGN dan PT PGN LNG Indonesia. Di bidang hilir gas, PGN memiliki anak usaha PT Gagas Energi Indonesia.
Di luar bisnis gas, PGN juga memiliki anak usaha seperti PT PGAS Telekomunikasi Nusantara/PGASCOM yang sahamnya 100% dimiliki PGN bergerak di bidang telekomunikasi. Ada juga PT Permata Graha Nusantara yang 100% dimiliki PGN bergerak di bidang pengelolaan properti dan PT PGAS Solution yang bergerak di bidang rekayasa teknik dan sahamnya dimiliki 100% oleh PGN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News