Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina membukukan pendapatan sebesar US$ 967 juta atau tumbuh 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. EBITDA tercatat US$ 205 juta, sementara laba bersih mencapai US$ 62 juta.
Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman mengungkapkan, tekanan geopolitik, fluktuasi harga minyak serta fluktuasi kurs baik IDR terhadap US$ maupun JPY terhadap US$ mempengaruhi profit margin dan perusahaan berhasil mengimbangi melalui penguatan operasional, optimasi dana internal dan efisiensi.
“Kami menyikapi volatilitas pasar dengan mempercepat proyek strategis dan menjaga kelancaran operasional agar manfaat gas bumi tetap berdampak luas bagi ekonomi nasional,” kata Fajriyah dalam keterangan resmi, Rabu (30/4).
Baca Juga: PGN (PGAS) Tanggapi Alasan Pembatalan Kontrak Gas dengan West Natuna Energy
Fajriyah menuturkan, langkah strategis PGN juga diperkuat dengan ditetapkannya sebagai pemegang Hak Khusus pada Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) Gas Bumi di Kota Batam oleh BPH Migas. Penunjukan ini membuka peluang pengembangan sekitar 16.000 sambungan rumah tangga, industri, dan komersial hingga 2027.
“Kami menjalankan investasi strategis secara berkelanjutan agar utilisasi gas domestik meningkat dan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Fajriyah.
Fajriyah menambahkan, PGN berkomitmen dalam memperkuat ketahanan energi dan terus menjajaki berbagai potensi sumber pasokan gas baru dan memperkuat komunikasi serta koordinasi dengan Pemerintah, regulator, dan para pemangku kepentingan lainnya, guna memastikan keandalan pasokan dapat memenuhi kebutuhan gas bumi khususnya sektor komersial dan industri domestik.
Selanjutnya: 4 Jenis Program KB yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Ada Suntik hingga Vasektomi
Menarik Dibaca: Resep Sambal Matah Khas Bali, Pelengkap Hidangan agar Makin Nikmat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News