kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGN dan Pindad Jalin Kerja Sama Pengembangan Tabung LNG dan CNG


Kamis, 08 September 2022 / 19:19 WIB
PGN dan Pindad Jalin Kerja Sama Pengembangan Tabung LNG dan CNG
ILUSTRASI. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalin kerja sama dengan PT Pindad untuk pengembangan teknologi tabung LNG dan CNG. KONTAN/Fransiskus Simbolon/16/10/2014


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalin kerja sama dengan PT Pindad untuk pengembangan teknologi tabung LNG dan CNG serta infrastruktur pendukung lainnya.

Adapun kerja sama yang dapat dilakukan yaitu pengembangan tabung LNG dan CNG dalam bentuk Isotank, filling station, dan MRU. Sementara pada proyek jargas, PGN dan Pindad terbuka kesempatan untuk kerjasama dalam hal tapping saddle, elbow, fitting, dan tabung gas untuk kompor portable.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengungkapkan, saat ini PGN sedang mengupayakan terobosan untuk penyaluran LNG Retail, dimana menggunakan dimana LNG dikemas dalam bentuk tabung yang movable sama halnya seperti bentuk tabung LPG. Ukuran tabung mulai dari 175L, 110 L, 80 L, 45 L, 30 L, dan 15 L. Untuk segmen Hotel, Restourant dan Café bisa menggunakan berukuran 175 Liter yang setara dengan LPG 50 KG.

Baca Juga: PGN dan Badak NGL Akan Garap LNG Bunkering Pertama di Indonesia

Pada Gaslink Cylinder, juga CNG dikemas dalam bentuk tabung sehingga lebih movable. Di dalamnya terdapat gas bertekanan 200 – 250 barg dan volume CNG sebesar 20 M³ atau setara 24 Kg. Pemakaian Gaslink CNG diestimasikan dapat menghemat biaya bahan bakar sekitar 30%.

“Dalam penyaluran gas bumi dengan skema non pipa, PGN telah memiliki mode penyaluran LNG dan Gaslink Cylinder dengan potensi demand sekitar 28 BBTUD. Dua mode ini memudahkan PGN untuk bisa melayani pelanggan di sektor komersial seperti perhotelan restoran, dan café,” kata Faris dalam keterangan resmi, Kamis (8/9).

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menambahkan, kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menimbulkan tantangan tersendiri dalam distribusi gas sehingga di beberapa titik kurang ekonomis jika semua infrastruktur gas bumi dihubungkan menggunakan pipa. Maka perlu pengembangan moda transportasi gas non pipa agar gas bumi bisa terutilisasi. 

“Oleh karena itu, PGN melakukan terobosan berbagai moda infrastruktur gas bumi agar mempermudah aksesabilitas pemanfaatan gas di berbagai wilayah,” jelas Achmad. 

Baca Juga: PGAS Memasok Gas ke Pabrik Fajar Surya Wisesa Sampai Tahun 2035

PGN menilai kerjasama ini pun sejalan dengan upaya untuk efisiensi subsidi energi. Penggunaan TKDN dinilai dapat mendorong upaya pemulihan ekonomi. Selain itu, utilisasi gas bumi juga berpotensi menekan defisit APBN.

Dengan cadangan gas bumi mencapai 60.61 TSCF, kondisi ini mendorong PGN sebagai Subholding Gas Pertamina untuk meningkatkan akselerasi pemanfaatan gas bumi dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan kemandirian energi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×