Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan mengelontorkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) senilai US$ 800 juta pada tahun ini. Dana itu akan dialokasikan untuk terus mengembangan jaringan infrastruktur gas untuk rumah tangga, industi dan kendaraan.
Direktur Keuangan PGN, M Reza Pahlefi mengatakan, perseroan ini akan mengandalkan kas internal untuk belanja modal. “Kita alokasikan sekitar US$ 800 juta dari dana internal,” katanya, Jumat (9/11).
Tahun ini PGN akan terus mengembangkan infrastruktur jaringan gas untuk ketersediaan industri, rumah tangga dan kendaraaan. Langkah ini seiiring dengan mulai dialirkannya gas bumi ke sejumlah industri besar di wilayah Lampung.
Penyaluran ini merupakan realisasi penandatangan kontrak perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PGN dengan 14 industri di Lampung pada pertengahan 2014.
Sejumlah industri besar yang akan menggunakan gas dari FSRU Lampung adalah PT Coca Cola Amatil Indonesia, PT Garuda Food Putra Prima, PT Nestle Indonesia, Novotel Lampung, PT Bumi Menara Internusa, PT Tunas Baru Lampung, PT Gizi Utama, PT Japfa Comfeed, PT Philips Seafood, Hotel Sahid Bandar Lampung, PT LDC Indonesia, PT Aman Jaya Perdana, Hotel Aston Lampung, dan Golden Dragon.
Untuk Januari ini ada 3 industri yang sudah teraliri yaitu Coca Cola, Nestle dan Philips Seafod. "Sedangkan lainnya akan menyusul segera,” kata
Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup.
Pengaliran gas ke industri di Lampung sejalan dengan rampungnya pembangunan pipa distribusi PGN dari Labuan Maringgai ke Tanjung Panjang, Lampung sejauh lebih dari 90 km di akhir 2014.
Selain membangun jaringan pipa, PGN juga membangun 2 stasiun penerima gas (offtake station) yaitu Sutami dan Sekampung Udik, untuk mengatur aliran dan tekanan gas ke pelanggan. Saat ini total gas bumi yang dialirkan ke sektor industri di Lampung mencapai sekitar 1,01 BBTUD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News