CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

PGN Laksanakan Uji Coba Konversi BBG Gasku untuk Kapal Nelayan di Semarang


Jumat, 15 Desember 2023 / 17:38 WIB
PGN Laksanakan Uji Coba Konversi BBG Gasku untuk Kapal Nelayan di Semarang
ILUSTRASI. Petugas mengisi bahan bakar gas untuk angkutan umum di stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) PGN di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/4). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/ama/18


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersama anak usahanya, PT Gagas Energi Indonesia melaksanakan ujicoba konversi Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kapal nelayan di Semarang.

Dalam pelaksanaan ujicoba ini, subholding gas Pertamina tersebut mendorong pemanfaatan BBG berbasis Compresed Natural Gas (CNG) dengan nama produk Gasku. 

Uji coba dilakukan dengan melibatkan 100 orang nelayan di daerah Tambak Lorok dan Tambak Rejo, Semarang, Jawa Tengah. Gagas melakukan sosialisasi sekaligus uji coba penggunaan bahan bakar gas pada mesin kapal nelayan bersama dengan Dinas Perikanan Kota Semarang dan Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Kota Semarang pada 8-9 Desember 2023 lalu. 

Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang Sih Rianung mengungkapkan, melalui program dan uji coba pengaplikasian konverter BBG pada kapal nelayan diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi penghasilan yang akan didapatkan oleh nelayan. 

Baca Juga: Segera Terbit, Badan Usaha Bisa dapat Insentif Konversi Motor Listrik Rp 10 Juta

"Dibandingkan dengan mesin eksisting, mesin yang sudah dikonversi menggunakan BBG ini memiliki kualitas yang lebih baik," kata Rinaung dalam siaran pers, Jumat (15/12). 

Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah menyampaikan, uji coba ini merupakan salah satu langkah Gagas untuk membantu masyarakat mendapatkan berbagai alternatif energi pilihan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Terlebih untuk masyarakat yang dalam kesehariannya memiliki ketergantungan cukup besar terhadap bahan bakar minyak seperti nelayan. 

“Kami berusaha melakukan berbagai inisiatif untuk pemanfaatan gas yang lebih besar di berbagai sektor khususnya sektor transportasi. Selain untuk membantu Pemerintah mengurangi beban subsidi energi untuk transportasi, penggunaan BBG yang relatif lebih efisien diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan,” jelas Hardiansyah. 

Jika pada transportasi darat seperti mobil, bis atau truk melakukan pengisian ulang secara langsung dengan mendatangi stasiun pengisian bahan bakar (SPBG) terdekat, maka sistem pengisian bahan bakar gas untuk kapal nelayan akan menggunakan sistem tukar tabung seperti pada Gaslink Cylinder.

Untuk setiap kapal nelayan yang sudah dikonversi akan dibekali dengan 1 unit tabung baja dengan standar keselamatan tinggi dan berkapasitas sekitar 17 Liter Water Capacity (LWC) atau setara dengan 4.2 Liter Setara Premium (LSP). 

Hardiansyah melanjutkan, satu unit tabung diperhitungkan dapat mendukung daya jelajah sekitar hingga 50 km atau setara dengan 1 hari berlayar. Pada proses uji coba ini, Gagas akan mengirimkan sekitar 100 tabung yang telah terisi ke lokasi terdekat yang dapat diakses oleh nelayan untuk melakukan penukaran tabung kosong.

Pelaksanaan uji coba ini akan dilaksanakan selama 1 bulan untuk melihat bagaimana efisiensi dan efektivitas penggunaan BBG pada mesin kapal nelayan.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) dapat Persetujuan untuk Amandemen PSC Blok Corridor

Selain uji coba konversi pada mesin kapal nelayan, pada awal tahun 2023 Subholding Gas juga telah melakukan uji coba penggunaan BBG pada truk pengangkut logistik dengan menggunakan Liquefied Natural Gas (LNG) dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. 

"Pada uji coba tersebut, truk LNG yang memiliki kapasitas tangki bahan bakar sebanyak 1.000 liter LNG berhasil menempuh rute Jakarta – Surabaya dengan total jarak tempuh sekitar 840 km dan hanya menghabiskan sekitar 542 liter LNG," pungkas Hardiansyah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×