kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGN SAKA kebut proyek Lapangan Sidayu


Rabu, 23 September 2020 / 17:32 WIB
PGN SAKA kebut proyek Lapangan Sidayu
Aktivitas fabrikasi topside untuk lapangan migas Sidayu PGN SAKA


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saka Energi Indonesia (PGN SAKA) menargetkan percepatan perlaksanaan proyek Lapangan Sidayu serta efisiensi melalui sejumlah strategi.

Sesuai dengan persetujuan plan of development (POD), pengembangan Lapangan Sidayu terdiri dari pembangunan 2 wellhead platforms, yaitu well-head platform C (WHP C) dan well-head platform D (WHP D), production pipeline dan gas lift pipeline.

Pjs Direktur Utama PGN SAKA Susmono Soetrisno mengungkapkan, kedua platform Sidayu ini didesign sendiri oleh Tim PGN SAKA, mulai dari design struktur, platform detail, rekayasa, termasuk fasilitas di dalamnya. Design tersebut telah disesuaikan dengan kondisi dan kapasitas produksi di Lapangan Sidayu, sehingga design ini dinilai paling optimum dan tepat dengan kondisi di lapangan.

"Hingga saat ini perkembangan pekerjaan fabrikasi pembangunan 2 platform sudah mencapai progres 78%, dengan rencana sail away kedua platform pada November 2020, diikuti dengan instalasi platform yang ditargetkan selesai pada Desember 2020. Selanjutnya, akan dilakukan pengeboran 3 sumur, yaitu 2 sumur re-entry dan 1 sumur pengembangan baru," ujar Susmono dalam keterangan resmi, Rabu (23/9).

Baca Juga: PGN Saka apresiasi keberhasilan survei seismik 2D laut Elnusa (ELSA) di Saumlaki

Susmono mengungkapkan, PGN SAKA melakukan percepatan waktu pelaksanaan pekerjaan proyek dari 17 bulan menjadi 12 bulan, dengan target first oil Lapangan Sidayu adalah di pertengahan tahun 2021.

Ia menjelaskan, percepatan rencana penyelesaian proyek dilakukan melalui penyederhanaan design kedua platform tanpa mengurangi standar fungsional dan kualitas platfom tersebut. Dua platform ini juga diklaim cukup identik, sehingga dapat mempercepat dalam proses order material, equipment dan fabrikasi .

"Proses review dan pekerjaan di lapangan juga dioptimalisasi agar bisa lebih cepat. PGN SAKA telah berkoordinasi dengan kontraktor dan EPC Contractor di lapangan. SDM Internal PGN SAKA berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mempercepat proses kontruksi secara intensif agar proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan komitmen dan target waktu yang telah ditetapkan oleh PGN SAKA," terang Susmono.

Ia menambahkan, proses percepatan juga dilakukan pada pengerjaan di lapangan, mulai dari review teknis, detail engineering, hingga proses fabrikasi.

Asal tahu saja, fabrikasi pembangunan platform atau anjungan lepas pantai dilaksanakan di Cilegon. Setelah fabrikasi platform selesai, proses selanjutnya adalah memindahkannya ke kapal tongkang (load out) dan diangkut menuju lokasi, Lapangan Sidayu. Pengangkutan platform dengan kapal tongkang inilah yang disebut dengan sail away. Setelah sampai di lapangan, akan dilakukan instalasi.

Susmono menjelaskan bahwa salah satu hal paling kritikal dalam proses instalasi adalah heavy lift saat pemasangan jacket platform dengan berat lebih dari 200 ton dan pemasangan topside platform dengan berat lebih dari 500 ton, yang memerlukan kapal pengangkat atau crane ship. Dengan segala tantangannya, PGN SAKA berkomitmen proses heavy lift ini akan selesai tepat waktu yakni Desember 2020.

Lapangan Sidayu diharapkan mampu menyumbang tambahan produksi minyak sekitar 7.000 BOPD dan 3,9 MMSCFD gas di Pangkah PSC. Rencananya, produksi dari Lapangan Sidayu tersebut akan terhubung dengan fasilitas produksi yang ada melalui pipa bawah laut.

“Proyek Lapangan Sidayu ditujukan untuk menunjang ketahahan energi domestik, khususnya di area Jawa Timur. Seperti yang diketahui, PGN SAKA memiliki kewajiban untuk menyuplai gas ke PJB Jawa Timur dalam volume optimum yang dihasilkan oleh Lapangan-Lapangan di Blok Pangkah,” tambah Direktur Utama PGN, Suko Hartono.

Suko menilai, dukungan dalam upaya eksplorasi migas dan pemanfaatan hasil produksi bakal bermuara pada peningkatan perekonomian nasional sebagai tujuan akhir dari pengembangan kekayaan alam Indonesia.

Saat ini, PGN SAKA mengelola 10 wilayah kerja di Indonesia dan 1 blok Shale Gas di Amerika Serikat. Di Indonesia, PGN SAKA telah mengelola 6 wilayah kerja sebagai operator dengan kepemilikan 100% hak partisipasi, seperti di Pangkah, South Sesulu, Wokam II, Pekawai, West Yamdena dan Muriah.

Selanjutnya: Pengembangan Lapangan Sidayu dan West Pangkah oleh Saka Energi masih berlangsung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×