Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Gigih Prakoso Soewarto mengatakan penggunaan capex akan difokuskan untuk pengembangan organik perusahaan. “Terutama untuk pengembangan beberapa lapangan dari Pangkah seperti Sedayu dan West Pangkah, Tambakboyo, dan sebagainya,” ujar Gigih
Gigih menambahkan, ketiga lapangan eksplorasi tersebut saat ini menjadi fokus pengembangan Saka Energi. Sehingga, investasi pun bakal difokuskan ke sana.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS): PLN hemat Rp 1,92 triliun lewat gasifikasi pembangkit
Selain itu, Gigih pun tidak menutup kemungkinan bagi PGAS untuk melakukan pertumbuhan anorganik salah satunya dengan melakukan akuisisi aset.
“Dan kami juga melihat peluang-peluang untuk melakukan pertumbuhan anorganik seperti dengan akuisisi apabila memang aset tersebut cocok untuk bisa dikembangkan oleh Saka Energi dalam rangka memperbaiki portofolio,” sambungnya.
Sementara itu, pendapatan PGAS sepanjang kuartal III 2019 tercatat sebesar US$ 2,81 miliar, atau turun tipis 2,68% dari pencapaian periode sama tahun sebelumnya yakni sebesar US$ 2,88 miliar.
Pendapatan terbesar disumbang oleh pendapatan dari distribusi gas yang mencapai US$ 2,18 miliar, disusul oleh penjualan minyak dan gas neto sebesar US$ 292,08 juta pendapatan transmisi gas senilai US$ 181,13 juta, dan pemprosesan gas senilai US$ 80,93 juta.
Adapun, sepanjang kuartal III 2019, PGAS membukukan laba sebesar US$ 176,45 juta. Angka ini merosot 40,57% jika dibandingkan dengan laba kuartal III 2018 yang senilai US$ 296,90 juta.
Baca Juga: PGN (PGAS) akan pasok LNG untuk konversi pembangkit listrik BBM PLN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News