kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PGN Teken MoU dengan SK E&S Korea untuk Kerjasama Tekan Emisi Karbon


Kamis, 24 Februari 2022 / 13:28 WIB
PGN Teken MoU dengan SK E&S Korea untuk Kerjasama Tekan Emisi Karbon
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan energi asal Korea Selatan yakni SK E&S Co., Ltd (SK) pada Selasa (22/2).

Kerjasama ini dilakukan dalam rangka pengembangan energi bersih khususnya dalam bisnis Liquid Natural Gas (LNG), hidrogen, dan Carbon Capture and Storage (CCS). Selain itu juga untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis gas bumi sekaligus upaya menekan emisi karbon.

Direktur Utama PGN Haryo Yunianto mengungkapkan, PGN dan SK akan melakukan penyusunan kajian bersama terkait potensi kerja sama pengembangan hidrogen dan CCS di Indonesia. Selain itu PGN & SK bersama-sama akan mencari peluang pengembangan bisnis gas di Indonesia dan Korea termasuk melakukan LNG Trading.

“SK memiliki pengalaman kapabilitas pada bidang pengembangan hidrogen maupun CCS. Dengan MOU ini, diharapkan PGN dan SK dapat saling bertukar informasi dan berkomunikasi lebih efisien, sehingga dapat menerapkan teknologi yang tepat untuk mengurangi emisi karbon pada utilisasi gas bumi,” ujar Haryo dalam keterangan resmi, Kamis (24/2).

Baca Juga: Pertamina NRE Lakukan Penyalaan Perdana Unit 1 PLTGU Jawa-1

CCS atau penangkapan dan penyimpanan karbon termasuk kegiatan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca yang meliputi pemisahan dan penangkapan emisi karbon atau gas CO2. Kemudian pengangkutan emisi karbon akan tertangkap ke tempat penyimpanan maupun penyimpanan ke zona target injeksi dengan aman dan permanen, sesuai dengan kaidah keteknikan.

PGN dan SK juga mempertimbangkan untuk peluang kerja sama dalam infrastruktur LNG, pemanfaatan terminal, kegiatan usaha penjualan dan pembelian LNG, serta pengembangan bisnis gas atau LNG di Korea. 

“MOU bertujuan untuk mendukung persiapan realisasi kerja sama yang lebih komprehensif, baik untuk pembahasan maupun pelaksanaan dalam kaitannya dengan investasi dan pemanfaatan produk atau jasa milik masing-masing pihak,” kata Haryo.  

Haryo berharap kerja sama ini tidak hanya memberikan benefit bagi PGN dan SK. Tetapi juga mendukung pemerintah terkait penggunaan teknologi Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS) di industri migas, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah mengembangkan potensi kerja sama CCS/ CCUS sebagai salah satu skema kerja sama bisnis dalam penanganan climate change.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×