Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
PETALING JAYA. Peruahan farmasi asal Malaysia Pharmaniaga Bhd meningkatkan fokusnya pada bisnis Indonesia. Langkah ini diambil setelah perusahaan menambah kepemilikan di PT Errita Pharma, lewat anak usahanya Pharmaniaga International Incorporation Sdn Bhd menjadi maksimal 85% dari sebelumnya 75%.
"Setelah kami menaikkan kepemilikan di PT Errita Pharma, kami memutuskan untuk benar-benar fokus di Indonesia karena pasarnya besar. Di sisi lain, sementara kami menangguhkan proyek di Timur Tengah," kata managing director Datuk Farshila Emran, dikutip The Sun Daily Malaysia, Selasa (29/3).
Pharmaniaga menambah kepemilikan di pabrik obat generik yang berada di Bandung tersebut menjadi US$ 2,4 juta (RM 11,97 juta).
Selain Errita, Pharmaniaga juga menggenggam 55% kepemilikan di perusahaan distribusi dan logistik PT Millenium Pharmacon Tbk. Total, bisnis di Indonesia berkontribusi 23% dari pendapatan Pharmaniaga tahun lalu.
Perusahaan alhasil mengalokasikan dana khusus untuk mengembangkan operasional di Indonesia. Dari belanja modal tahun ini sebesar RM 70 juta, sebanyak RM 30 juta untuk mengembangkan manufaktur di pasar lokal, sedangkan RM 10 juta untuk fasilitas di Indonesia, termasuk meningkatkan pabrik milik Errita.
Dengan lebih banyak perhatian pada bisnis Indonesia, Pharmaniaga berekspektasi, kontribusi bisnis Indonesia akan naik 1%-2% dari total pendapatannya selama ini.
Saat ini, sebanyak 80% pendapatan Pharmaniaga ditopang divisi manufaktur. Penyumbang terbesar kedua dari divisi logistik dan distribusi.
Selain ke Indonesia, Pharmaniaga juga berniat meningkatkan ekspor ke kawasan Asia Tenggara lain seperti Myanmar, Vietnam, dan Kamboja. Tahun 2018, perusahaan juga diharapkan sudah mulai mengirimkan obat-obatan ke Uni Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News