kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PHE ONWJ naikkan harga jual gas ke PLN


Senin, 29 Oktober 2012 / 14:22 WIB
PHE ONWJ naikkan harga jual gas ke PLN
ILUSTRASI. Juventus diklaim tak menerima tawaran klub lain soal Cristiano Ronaldo. REUTERS/Massimo Pinca TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi ONWJ sedang merundingkan kembali harga jual gas ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Operator blok minyak dan gas Offshore Northwest Java ini ingin harga jual gas naik lebih dari dua kali lipat dari US$ 2,6 perĀ  million British Thermal Units (MMBTU).

General Manager PHE ONWJ Jonli Sinulingga mengatakan berdasarkan perhitungan dalam rencana pengembangan kilang harga gas semestinya US$ 7,3 per MMBTU. Namun, dia memperkirakan, harga jual yang disepakati dengan PLN sebesar US$ 5,75 per MMBTU. "Artinya kita turun dan PLN juga mau naik," ujarnya kepada KONTAN pekan lalu.

PHE ONWJ memasok gas sekitar 120-140 BBTU per hari ke PLN. Gas tersebut mengalir ke PLTGU Tanjung Priok dan PLTGU Muara Karang. Saat ini,rata-rata produksi gas dari blok migas ONWJ mencapai 170,4 BBTUD dengan volume harian yang fluktuatif.

Kepala Divisi Minyak dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengaku belum ada kesepakatan harga dengan PHE ONWJ. Namun, dia mengaku secara prinsip PLN menyetujui adanya kenaikan harga gas.

PHE ONWJ juga menjual gas sekitar 60 BBTUD ke PT Pupuk Kujang. Harga jual gas ke Pupuk Kujang sekitar US$ 6 per MMBTU.

Pada akhir 2014 nanti, PHE ONWJ akan mulai memproduksi satu proyek baru di blok tersebut yaitu proyek GG yang diperkirakan akan menambah produksi sebanyak 30 BBTUD. Sebagian gas dari proyek GG ini akan dialokasikan ke kilang minyak Balongan.

Sedangkan sisanya, Jonli mengaku belum ada pembelinya. Menurutnya, harga jual gas bagi pembeli baru akan sesuai dengan perhitungan rencana pengembangan kilang yakni sebesar US$ 7,3 per MMBTU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×