kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PHRI Jakarta: Industri Hotel dan Restoran Akan Pulih Tahun Ini Meski Diterpa Omicron


Kamis, 20 Januari 2022 / 10:33 WIB
PHRI Jakarta: Industri Hotel dan Restoran Akan Pulih Tahun Ini Meski Diterpa Omicron
ILUSTRASI. Pengunjung menggunakan masker mengakses aplikasi pedulilindungi sebelum memasuki sebuah hotel di Jakarta,


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantoro mengungkapkan, industri hotel dan restoran tetap optimistis pulih tahun ini meski adanya ancaman Covid-19 varian Omicron.

“Sektor hotel dan restoran adalah sektor yang paling sigap dalam mengantisipasi pandemi. Berbagai penyesuaian pun telah dilakukan hotel dan restoran dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” ungkap Sutrisno dalam konferensi pers virtual Rakerda II tahun 2022 BPD PHRI DKI Jakarta, Rabu (19/1).

Sutrisno menambahkan bahwa Indeks Kepercayaan konsumen atau Consumer Confidence Index (CCI) pada tahun 2022 ini berada pada angka 54%. Sementara itu pada kuartal III 2021, indeks kepercayaan mencapai 56%.

Hal tersebut menjadi kabar positif bagi industri hotel dan restoran, di mana tingkat kepercayaan rata-rata berada di atas 50% meski dalam keadaan pandemi.

Baca Juga: PPRO Membidik Marketing Sales Rp 1,1 Triliun Tahun Ini

Di tahun 2022, Sutrisno yakin ada harapan jauh lebih baik bagi industri perhotelan, dengan prediksi Gross Domestic Product (GDP) dapat tumbuh 5% dan adanya acara presidensi Group of Twenty (G20) di Indonesia tahun ini.

Kendati demikian, Sutrisno mengungkapkan masyarakat juga tidak boleh anggap remeh virus Omicron. Meski dinilai jauh lebih ringan dibanding varian delta, namun virus omicron tetap harus dicegah agar tidak menyebar luas.

Oleh karena itu, dirinya berharap seluruh masyarakat tetap patuh prokes dan melakukan vaksinasi booster.

Di sisi lain, Wakil Ketua Bidang Usaha, Data, dan Teknologi Informasi BPD PHRI DKI Jakarta Priyanto menjelaskan bahwa tingkat okupansi hotel tidak bisa menjadi indikator untuk menilai pulihnya industri hotel.

“Tingkat okupansi tidak bisa menjadi 100% acuan karena tingkat hunian itu tidak diikuti dengan average daily rate, dan saat ini kita sudah drop. Pada tahun 2019, Average daily rate adalah 1,1 juta namun sekarang itu 50 persen pun tidak sampai,” tutur Priyanto.

Priyanto menambahkan bahwa kalaupun okupansi kita naik menjadi 40 persen, dibandingkan tahun lalu yakni 30 persen. Kenaikan okupansi tersebut tidak akan selaras dengan average daily rate. Menurutnya, jika industri hotel saat ini ingin dapatkan income maka tingkat okupansinya mesti 2 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×