Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli
Maulana juga menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan sektor pariwisata Bali dalam menghadapi era otonomi daerah ini.
“Bali adalah destinasi wisata yang populer, namun kita jarang membicarakan soal keberlanjutannya. Padahal, pengelolaan yang baik dan pemerataan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata bisa membantu Bali berkembang lebih seimbang,” ujarnya.
Di tengah wacana moratorium, Maulana tetap optimis bahwa Bali masih memiliki prospek besar bagi pengembangan usaha hotel.
Baca Juga: Pemerintah Moratorium Pembangunan Hotel, Vila, dan Kelab Malam Baru di Bali
“Bali masih sangat prospektif, terutama jika kita berbicara soal quality tourism. Namun, perlu diingat bahwa kita harus menjaga keberlanjutan Bali sebagai destinasi wisata dan tidak menjadikannya kota metropolitan,” tutup Maulana.
PHRI berharap, jika moratorium diberlakukan, kebijakan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip otonomi daerah dan tetap memperhatikan pemerataan manfaat ekonomi dari sektor pariwisata di seluruh Bali, bukan hanya di wilayah tertentu.
Selanjutnya: Perkuat Keamanan, Maximus Insurance Implementasikan Sistem Digital dari Peruri
Menarik Dibaca: Inilah Kadar Gula Darah Normal Usia 60 Tahun ke Atas, Cek Selengkapnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News